-Gaji Mulai Rp 3.075.000 Hingga Rp 4 juta-
MUNA, suarakpk.com -
Siapa yang duga perekonomian rakyat di desa Lamanu Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara , tiba tiba berubah.
Yang tadi sebagian penghasilan para warga disana hanya dengan bercocok tanam, mulai jangka pendek dan jangka panjang, kini beralih dengan menanam pohon kelapa sawit.
Bayangkan saja untuk saat ini terhitung sejak enam bulan lalu, setiap warga yang bekerja sebagai buruh di investor kelapa sawit, itu digaji sesuai UMP.
Sedangkan mereka kerja hanya dari pukul 07.00 Wita hingga pukul 03.00 Wita. Dan itu jam istirahatnya nanti pukul 11.00 wita hingga masuk bekerja kembali pukul 12.00 wita.
Salah seorang pekerja bermana Kalfan menjelaskan bahwa mereka bekerja sampai hari ini itu kurang lebih 200 orang pekerja.
Dan itu masing masing dari Desa Lamanu Kecamatan Kabawo, Parigi, Desa Wasolangka Kecamatan Parigi.
"Alhamdulilah pak gaji pekerja disini itu mengikuti UMP yakni mulai Rp 3.075.000 hingga ada yang Rp 4 juta. Itu hanya tenaga kerja saja. Tapi kalau yang menyewakan dengan kendaraannya. Itu kisaran Rp 7 jutaan satu bulan penghasilannya,"jelasnya.
Karena itu kata Kalfan mereka meminta kepada pemerintah kabupaten Muna untuk sepenuhnya memberikan dukungan hingga investor kelap sawit ini betul betul bisa memberikan kehidupan yang layak buat masyarakat
Sebab, setelah masa pembibitan selama satu tahun yang disimpan dipolibet, itu harus ditanam kelahan masyarakat dan lahan perusahaan yang sudah disediakan.
Dan ini lagi lagi membutuhkan tenaga kerja. Karena tenaga kerja yang sebelumnya itu tugasnya hanya sebatas pembibitan. Sementara yang menanam dan merawatnya kepala sawit tersebut, itu membutuhkan ratusan tenaga kerja.
"Coba bayangkan pak, berapa memang tenaga kerja yang dibutuhkan. Artinya dengan hadirnya investor kelapa sawit di Muna ini itu betul betul sangat membantu rakyat kecil,"tambahnya.
Seorang ibu rumah tangga mengaku bernama Waina mengaku bahwa dengan adanya investor kelapa sawit ini sudah sangat membantu kehidupan mereka dan begitu pula dengan masyarakat lainnnya yang bekerja seperti dirinya.
"Inodi ini bahasa daerah yang artinya, saya ini, selama bekerja disini, anak anakku semuanya sekolah dan juga kuliah.
Sebab, uang sekolah sudah tidak susah lagi. Karena gajiku perbulan itu Rp 3.075.000 dan suamiku gajinya Rp 4 juta. Jadi setiap bulan kami terima itu Rp 7.075.000. selesai untuk biayai anak sekolah dan anak kuliah.
"Karena itu pak bupati dan wakil bupati untuk terus mendukung kami rakyat kecil ini dalam mencari nafkah. Biar pemerintah tidak berikan kami bantuan tapi dengan gaji di investor kelapa sawit kami alhamdulilah kami sekeluarga sudah bisa hidup,"jelas Waina yang mengaku punya tujuh orang anak yang sedang sekolah dan kuliah.
Sementara Asfar koordinator pembibitan secara tegas menyampaikan bahwa soal penggajian terhadap tenaga kerja itu tepat waktu.
"Kami berikan gaji kepada mereka itu tanggal tanggal 8. Dan itupun bisa sampai tanggal 10 karena ada juga yang mau gajian tidak berdesak desakan.
"Insyah Allah kedepannya para pekerja ini kita akan daftar di BPJS dan juga akan diberikan gaji 13. Dan kalau pun ini berjalan lancar hingga pembangunan pabrik, maka akan lebih banyak dibutuhkan tenaga kerja.
"Sekedar diketahui bahwa para pekerja ini itu diantar jemput. Dan mereka bekerja itu hanya enam hari saja karena hari Minggu libur,"pungkasnya. (Udin Yaddi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar