Semarang, SUARAKPK.COM- Workshop bertajuk pathway hilirisasi riset bidang pangan dan teknologi pertanian telah sukses diselenggarakan oleh UNDIP Semarang di Hotel Grand Candi Semarang, Kamis (27/02/2025).
Hadir sebagai peserta workshop diantaranya ada 100 peneliti, sekolah vokasi, pemerintahan, pelaku usaha, Badan Gizi Nasional, BP POM dan unsur yang terkait.
Sebagai Ketua Panitia dan sekaligus Direktur Inovasi, Hilirisasi dan Kerjasama Dian Wahyu Harjati menyampaikan UNDIP terus meningkatan inovasi-inovasi dalam bidang pangan dan teknologi dalam menjawab kebutuhan masyarakat.
"UNDIP bermartabat UNDIP bermanfaat, semangat itulah yang terus dikobarkan untuk menciptakan simulasi ketahanan pangan Undip."ujarnya
Workshop secara resmi dibuka oleh Rektor Universitas Diponegoro (UNDIP) Prof. Dr. Suharnomo, SE,M.Si.
Dalam sambutanya Suharnomo mengapresiasi atas capaian yang dilakukan oleh Direktur Inovasi, Hilirisasi dan Kerjasama beserta team, seperti teknologi pangan(membuat cabe tahan sampai 6 bulan), tangan bionik dan pengolahan air payau menjadi air minum(voka).
"Hari ini kami menggandeng dari berbagai pihak terutama Badan Gizi Nasional, BP POM, pelaku usaha dan kearah SNInya beliau ada semua, sehingga produk UNDIP yang keren-keren bisa diterima pasar."ujarnya
"Banyak banget produk yang sudah dihasilkan, sebagian minimal sudah bisa memenuhi kebutuhan internal UNDIP, sebagian bisa naik kelas dan masuk pasar, contoh air minum kandungannya tidak kalah dari pasar tapi untuk skala industri belum mampu maka kami join dengan industri-industri untuk mengetahui pelaku-pelaku pasar seperti apa." jelasnya.
Kadang-kadang kampus itu pandai membuat tapi tidak pandai untuk sampai konsumen, teknologinya bagus, produknya bagus tapi untuk sampai ke pasar tantangannya luar biasa.
Ada beberapa produk inovasi yang bisa mendukung program MBG pemerintah misal beras analog, produk-produk susu, buah melon tergantung apa yang dibutuhkan Badan Gizi Nasional.
"Teknologi air yang bisa merubah air payau menjadi air minum mendapatkan respon yang positif dari pemerintah propinsi Jawa Tengah dan bahkan cerita dari Gubernur Muhamad Lutfi ada permintaan dari propinsi lain untuk dibuatkan teknologi tersebut."Suharnomo menceritakan.
Adapun produksi air dari mesin distilasi nya dalam satu hari bisa mencapai 200.000 liter untuk energi penggeraknya mengunakan solar cell jadi hemat banget dan sangat cocok untuk pulau-pulau kancil.
"Untuk permintaan di Jawa Tengah UNDIP siap menghandle tetapi kalau sudah sampai luar propinsi misal di Rau, Kalimantan dan Sulawesi akan bekerjasama dengan kampus lain, misal di Riau akan berkerjasama dengan UNRI dan UNDIP sebagai sponsornya."Suharnomo mengakhiri.
Ejeneri Gita dari Fakultas Pertenakan dan Pertanian jurusan Teknologi Pangan adalah salah satu mahasiswa yang sedang melakukan penelitihan produk why.
"Why adalah minuman fermentasi hasil samping dari produksi keju yang mengunakan mesin ozonisasi dan untuk saat ini belum bisa diproduksi secara masal."urainya. _tasir_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar