MUNA, suarakpk.com
Perselisihan soal kepemilikan lahan masyarakat dengan pemerintah, terus bergulir.
Kali ini, aktifis Lingkar Kajian Marhaenis Sulawesi Tenggara (LKM - Sultra) adakan aksi turun jalan.
Salah seorang orator Laode Alimin mengatakan bahwa hari ini pemerintah telah memperlihatkan keegoisannya. Dimana Pemda mengambil hak dan intimidasi rakyat.
Yang kami sesalkan adalah mengapa pemda mengklaim tanah milik warga bernama Laode Awori yang telah bersetifikat.
"Pak Laode Awori sudh tua dan lemah untuk melakukan perlawan. Maka kami generasi muda anak anak kabupaten Muna angkat suara untuk membela kebenaran tersebut,"sebut Laode Alimin dalam orasinya di pelataran Tugu Kota Raha.
Masalahnya klaim Pemda terhadap tanah milik Laode Awori yang telah bersertifikat oleh pemerintah itu hanya berdasarkan SKT.
"Perlu saya tegaskan Kembali bahwa dengan konflik yang terjadi hari ini, itu banyak dampak sosial di masyarakat,"sebutnya.
Padahal kondisi kabupaten hari ini adalah memerlukan investasi besar besar.. Maka perlunya sentuhan informasi. Namun akibat keegoisan dari pemerintah, maka inilah yang terjadi hari ini. Meski tanah masyarakat telah bersertifikat yang akan dibangunkan BTS, namun pemerintah masih mengklaim.. Bisa jadi itu akibat adanya isu untuk pembangunan BTS
Padahal Kecamatan Parigi masih memerlukan kebutuhan jaringan internet. Namun yang terjadi hari ini adalah tanah yang akan dibangunkan BTS itu diklaim oleh pemerintah yang hanya berlandaskan SKT.
"Kami minta keadilan atas hak hak rakyat,"ungkapnya. Hingga berita ini diterbitkan, orasi terus berlanjut menuju kantor Bupati Muna (Udin Yaddi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar