Pemerintahan Presiden Prabowo dirancang untuk mengutamakan keberpihakan kepada masyarakat kecil sebagai fondasi pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Strategi dan program-program kunci untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% meliputi:
1. Reformasi Sistem Agraria
Redistribusi lahan kepada petani kecil melalui program sertifikasi tanah dan reforma agraria.
Peningkatan akses modal bagi petani melalui kerjasama dengan perbankan untuk memberikan pinjaman berbunga rendah.
Dukungan teknologi dan pelatihan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
2. Pengembangan UMKM sebagai Tulang Punggung Ekonomi
Penyederhanaan izin usaha dan fasilitasi pembiayaan bagi UMKM.
Insentif pajak bagi pelaku usaha kecil yang berkembang.
Program digitalisasi UMKM untuk memperluas pasar lokal dan internasional.
3. Investasi pada Infrastruktur Desa
Pembangunan infrastruktur pedesaan seperti jalan, jembatan, listrik, dan internet.
Program Desa Mandiri yang fokus pada pemberdayaan masyarakat lokal untuk menciptakan lapangan kerja.
4. Transformasi Sektor Energi
Pengembangan energi terbarukan untuk menciptakan peluang kerja baru di sektor energi.
Penurunan ketergantungan pada energi impor, mengurangi defisit neraca perdagangan.
5. Subsidi dan Jaminan Sosial untuk Kaum Marginal
Program jaminan kesehatan, pendidikan gratis, dan subsidi pangan.
Pemberdayaan masyarakat melalui program pelatihan keterampilan untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja.
6. Menarik Investasi Strategis
Penciptaan iklim investasi yang kondusif dengan reformasi birokrasi dan jaminan keamanan hukum bagi investor.
Pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) untuk menarik investasi di sektor manufaktur dan teknologi.
7. Peningkatan Ekspor dan Substitusi Impor
Fokus pada ekspor produk bernilai tambah tinggi, seperti produk olahan pertanian dan teknologi.
Peningkatan daya saing produk lokal melalui kebijakan subsidi ekspor dan inovasi.
Dampak yang Diharapkan
Pertumbuhan Ekonomi Inklusif: Dengan memperkuat ekonomi rakyat kecil, daya beli masyarakat meningkat, mendorong konsumsi domestik.
Peningkatan Lapangan Kerja: Program infrastruktur, agraria, dan pengembangan UMKM akan menyerap tenaga kerja besar-besaran.
Efisiensi Ekonomi: Infrastruktur yang lebih baik dan digitalisasi akan meningkatkan produktivitas dan daya saing.
Pemerataan Ekonomi: Kebijakan redistribusi sumber daya membantu menekan ketimpangan ekonomi antardaerah.
Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan stabilitas sosial dan ekonomi yang memungkinkan pertumbuhan ekonomi yang konsisten hingga mencapai target 8%.
Di hubungkan dg Geopolitik dan kedaulatan pangan...
Penguatan Sektor Pangan dan Energi sebagai Fundamental Ekonomi Presiden Prabowo
Dalam konteks geopolitik yang semakin kompleks, Presiden Prabowo menekankan pentingnya ketahanan pangan dan energi sebagai fondasi pembangunan nasional. Kondisi global seperti perubahan iklim, konflik geopolitik, dan gangguan rantai pasok telah menyoroti perlunya negara memiliki kemampuan swasembada untuk mengurangi ketergantungan pada pihak luar.
1. Penguatan Sektor Pangan
Reforma Agraria dan Pengelolaan Lahan: Redistribusi lahan kepada petani kecil dan optimalisasi lahan tidur untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Inovasi dan Teknologi Pertanian:
Penerapan teknologi modern seperti irigasi pintar, drone untuk pemantauan lahan, dan penggunaan benih unggul untuk meningkatkan hasil panen.
Diversifikasi Pangan:
Mengurangi ketergantungan pada komoditas tertentu (seperti beras) dengan mendorong konsumsi pangan lokal lainnya seperti sagu, jagung, dan umbi-umbian.
Kebijakan Subsidi dan Insentif:
Memberikan subsidi pupuk, benih, dan akses kredit murah kepada petani untuk mengurangi biaya produksi.
Penguatan Cadangan Pangan Nasional:
Membangun lumbung-lumbung pangan strategis di berbagai wilayah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga.
2. Penguatan Sektor Energi
Pengembangan Energi Terbarukan:
Investasi besar-besaran dalam sumber energi seperti surya, angin, dan bioenergi untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Optimalisasi Sumber Energi Lokal:
Eksplorasi dan pengembangan sumber daya energi seperti gas alam dan geothermal.
Program Desa Energi Mandiri:
Pemberdayaan desa untuk menghasilkan energi sendiri melalui proyek mikrohidro, panel surya, dan biogas.
Efisiensi Energi:
Kampanye nasional untuk mendorong penggunaan energi secara efisien di berbagai sektor, termasuk transportasi dan industri.
Kerjasama Strategis:
Membangun kerjasama internasional yang seimbang dalam teknologi dan investasi energi untuk mendukung kemandirian jangka panjang.
Mengapa Penting untuk Ekonomi Masa Depan?
1. Mengurangi Ketergantungan Impor:
Swasembada pangan dan energi mengurangi tekanan pada neraca perdagangan dan risiko akibat fluktuasi harga global.
2. Ketahanan Ekonomi:
Ketahanan di sektor pangan dan energi melindungi negara dari dampak negatif konflik geopolitik dan gangguan rantai pasok.
3. Daya Saing Nasional:
Ketahanan ini memungkinkan Indonesia memproyeksikan diri sebagai pemain global yang mandiri, meningkatkan daya tawar dalam hubungan internasional.
4. Sumber Pendapatan Baru:
Surplus hasil pangan dan energi dapat menjadi komoditas ekspor yang bernilai tinggi, mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
5. Stabilitas Sosial:
Ketahanan pangan dan energi mencegah gejolak sosial akibat kenaikan harga dan kelangkaan pasokan, terutama di masa krisis global.
Dengan strategi ini, pemerintahan Presiden Prabowo memperkuat fondasi nasional untuk menghadapi dinamika geopolitik sambil memastikan keberlanjutan ekonomi domestik.
Oleh
: KPH.Dr.H.Andi
Budi Sulistyonagoro,SH.,M.Ikom (Gus Andi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar