Yogyakarta, Suarakpk.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) secara resmi meluncurkan Program Penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Terintegrasi Tahun 2024 di Padukuhan Kwarasan Wetan, Kalurahan Kedungkeris, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, dan Padukuhan Panjul, Kalurahan Srikayangan, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo.
Peresmian ini dilakukan oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam, dengan tujuan meningkatkan kualitas hunian, infrastruktur dasar, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat, Senin (23/12/2024).
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam, menegaskan bahwa Dana Keistimewaan DIY telah dimanfaatkan untuk membangun berbagai infrastruktur dasar yang sangat dibutuhkan masyarakat.
“Program ini tidak hanya berfokus pada pembangunan rumah layak huni tetapi juga melibatkan pembangunan sarana pendukung seperti jalan lingkungan, drainase, penerangan jalan, dan tugu lar badak,” katanya.
Pihaknya juga menegaskan, pengembangan potensi lokal menjadi bagian penting dari keberhasilan program ini, seperti kerajinan pelepah pisang dan batik tulis di Kedungkeris serta pertanian bawang merah di Srikayangan.
“Keberhasilan program ini bukan hanya diukur dari aspek fisik, tetapi juga dari pemberdayaan ekonomi, penguatan budaya, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, daerah, kalurahan, CSR, hingga masyarakat, telah berperan aktif melalui semangat gotong royong,” ujar KGPAA Paku Alam.
Kepala DPUPESDM DIY, Anna Rina Herbraranti, menjelaskan bahwa Program RTLH Terintegrasi 2024 merupakan upaya kolaboratif lintas sektor untuk mengurangi kemiskinan melalui pembangunan yang terintegrasi dan berkelanjutan.
“Di Kalurahan Kedungkeris, program ini meliputi pembangunan 10 unit rumah baru dengan desain rumah Jawa, jalan lingkungan, talud, penerangan jalan, dan tugu lar badak dengan total anggaran sebesar Rp 5,6 miliar,”ungkapnya.
Sementara Anna juga menerangkan pembangunan di Padukuhan Panjul, Kalurahan Srikayangan, dibangun 9 unit rumah baru, jalan lingkungan, talud, penerangan jalan, dan tugu lar badak, dengan anggaran sebesar Rp 2,2 miliar.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menyampaikan harapannya agar bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat dan membawa dampak positif bagi kesejahteraan warga di kawasan tersebut.
“Program ini menegaskan komitmen Pemerintah DIY dalam menciptakan lingkungan yang layak huni, sehat, dan mendukung perekonomian masyarakat,” katanya
Orang nomor satu di Gunungkidul ini juga mengatakan, dengan semangat gotong royong dan sinergi berbagai pihak, diharapkan pembangunan ini tidak hanya berdampak pada infrastruktur fisik tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.
“Mari bersama-sama menjaga dan memanfaatkan hasil pembangunan ini untuk masa depan yang lebih baik,“ tutupnya.( Gunawan/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar