Blora, suarakpk.com – Kawasan Oro-Oro Kesongo kembali menjadi sorotan setelah terjadi kurdo (letusan lumpur bercampur gas beracun) yang cukup besar pada Selasa pagi, 3 Desember 2024. Gas belerang yang dihasilkan menyebar hingga radius lebih dari 500 meter.
Kurdo pertama terjadi sekitar pukul 05.00 WIB, disusul letusan kedua pada pukul 09.30 WIB. Letupan kedua ini mengejutkan warga yang sedang berada di sekitar persawahan, terutama petani yang tengah menanam padi. Menurut saksi mata, letusan disertai suara gemuruh yang kuat, menghasilkan semburan lumpur hingga ketinggian lebih dari 30 meter dan berlangsung selama sekitar dua menit.
Fenomena kurdo di Oro-Oro Kesongo memang terjadi setiap tahun, terutama pada bulan-bulan tertentu. Kurdo adalah letupan lumpur panas yang bercampur gas belerang, yang bisa membahayakan makhluk hidup. Pada tahun 2022, letusan serupa bahkan menyebabkan korban jiwa, baik manusia maupun ternak. Untungnya, kurdo kali ini tidak membawa korban jiwa atau hewan.
Pertanda Alam Tidak Baik
Tokoh masyarakat Dukuh Sucen, YS (60), menyampaikan bahwa fenomena kurdo ini sering dianggap sebagai pertanda adanya perubahan besar dalam alam atau kehidupan manusia, baik dari segi politik maupun kondisi lingkungan.
“Simak pesan leluhur: eling lan waspodo (ingat dan waspada),” ujarnya kepada tim suarakpk.com. YS menekankan agar masyarakat menjaga perilaku dan kehati-hatian dalam menghadapi situasi yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Langkah Cepat Aparat dan Larangan Masuk Area Berbahaya
Kapolsek Jati, AKP Sugiman, S.H., menjelaskan bahwa pihaknya segera bertindak dengan memeriksa lokasi kejadian bersama Forkopimcam, aparat desa, dan instansi terkait. “Kami memasang spanduk larangan mendekati lokasi kurdo untuk keselamatan warga,” ujar AKP Sugiman.
Gas yang keluar dari letusan tersebut sangat berbahaya jika terhirup dalam jumlah banyak. Gas ini dapat menyebabkan mual, pusing, hingga kematian pada manusia maupun hewan. Bahkan, saat petugas berada di lokasi sore harinya sekitar pukul 17.00 WIB, kembali terjadi kurdo yang cukup besar dengan letupan tinggi.
AKP Sugiman mengimbau masyarakat untuk menghindari area sekitar letusan. “Warga lokal maupun pengunjung dilarang mendekati lokasi letupan demi keselamatan jiwa. Patuhi garis pembatas yang sudah dibuat pihak desa,” tegasnya.
Dengan kejadian ini, masyarakat diminta tetap waspada dan mematuhi arahan petugas demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.(Dwi/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar