MUNA, suarakpk.com -
Calon Bupati Muna nomor urut lima, Laode Husuna Ringa Jhon secara tegas mengatakan bahwa dirinya sangat bangga menjadi orang Muna.
Sebab, di Muna ini banyak terkandung sumber kekayaan alam. Seperti Nikel dan Batu Kapur.
Potensi alam tersebut kata Ringa Jhon itu harus dikelolah dengan baik sehingga bisa menumbuhkan perekonomian yang baik di Muna.
Selain pertumbuhan ekonomi, juga lapangan pekerjaan akan terbuka seluas luasnya.
"Data statistik saat ini dikatakan bahwa jumlah pengangguran itu 14 ribu orang. Jikalau kita bangun smilter sudah pasti akan membutuhkan tenaga kerja sebanyak banyaknya. Dan pengangguran akan mengurang,"sebutnya.
Kemudian kita akan bangun tambang batu kapur. Selain akan meningkatkan perekonomian masyarakat Muna, juga akan membutuhkan tenaga kerja sebanyak banyaknya .
"Karena itu, jikalau masyarakat Muna percayakan kepada kami untuk menjadi bupati dan wakil bupati Muna, semua itu kami adakan. Karena misi kami adalah untuk mengurangi pengangguran dan membuka lapangan pekerjaan seluas luasnya,"ungkapnya. (Udin Yaddi)
Ringa Jhon - Syarifuddin Janji Akan Menaikan Gaji Tenaga Honorer
MUNA, suarakpk.com -
Pasangan bupati dan wakil bupati Muna, Laode Husuna Ringa Jhon - Syarifuddin Udu siap akan menaikan gaji tenaga honorer.
Karena menurut Ringa Jhon yang disampaikan langsung oleh wakilnya Syarifuddin Udu bahwa saat ini terlalu minim gaji honorer.
Ada yang Rp 200 ribu perbulan. Ada yang Rp 300 ribu perbulan. Namun jikalau bapak dan ibu percayakan kepada kami pasangan nomor urut lima jadi bupati dan wakil bupati gaji tenaga honorer kita naikan dan paling rendah itu Rp 1 juta perbulan, paling sedikit.
"Karena Rp 300 itu tidak manusiawi. Sudah begitu, disuruh disiplin hadir tiap hari,"kata Syarifuddin Udu dihadapan ratusan warga Kabawo.
Selain itu bapak ibu harus tau bahwa , untuk saat ini pemerintah perhatian pembangunan itu dimulai dari desa. Makanya beberapa tahun yang lalu itu ada yang namanya dana desa.
Persoalannya adalah, dana desa tersebut seolah olah milik pemerintah daerah. Kenapa saya katakan demikian? Karena dana desa tersebut dari kas negara ditransfer melalui kementerian keuangan untuk diambil langsung ke desa.
Namun dalam perjalanannya, seorang kepala desa saat akan mengambil itu dana tersebut harus mengurus lagi rekomendasi , ajukan permohonan dan macam macam lainnya.
Padahal aturan mainya adalah ketika Kabupaten Muna terimah transferan dana dari Jakarta sana, maka paling lambat satu minggu, diminta atau tidak diminta dana tersebut sudah ditransfer ke rekening desa.
"Dan apabila kami terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Muna, kepala desa tidak usah lagi buang buang ongkos ke Raha. Tapi tinggal suruh saja bendaharanya berurusan dikeuangan dan tinggal menunggu saja. Karena kewajiban pemerintah daerah paling lambat satu minggu sudah transfer ke kas desa. Karena uang itu manfaatkan untuk rakyat,"sebutnya. (Udin Yaddi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar