MUNA, suarakpk.com -
Pemilihan kepala daerah sebentar lagi berlangsung. Tim pemenangan masing masing calon bupati dan wakil bupati Muna sudah punya program tersendiri untuk memenangkan calonnya.
Hanya saja kadang kita tidak perna terpikirkan bahwa, gegara pilkada ini hubungan keluarga renggang dan bahkan terputus. Bahkan suami istri saja bertengkar hanya karena beda pilihan.
Padahal, nama bupati itu sudah ada dan tercatat di langit ketujuh. Tercatat di dalam Kitab Lauh Mahfudz.
Olehnya itu kita sebagai hamba Allah hanya diberikan waktu untuk berbuat bekerja menjadi menjadi tim sukses, menjadi relawan agar kisa menyakini bahwa rejeki itu harus dicari bukan didiamkan duduk di rumah.
Padahal jikalau dipikir pikir, siapapun yang naik jadi bupati dan wakil bupati Muna, itu sama saja buat kita kira ini.
Artinya bahwa, apa yang harus kita banggakan. Apakah karena kita jadi tim suksesnya? Apakah karena yang jadi itu keluarga kita?
Itu sama saja. Karena tidak mungkin dia jadi bupati atau wakil bupati, kita akan jadi kadis.
Mending kita bekerja dan berusaha sesuai dengan kelebihan kita. Sesuai dengan profesi kita. Tingkatkan itu sambil kita membantu mencarikan suara buat keluarga yang calon tadi.
"Seperti kaya saya. Saya pilih nomor urut empat pasangan calon bupati Muna dan wakil bupati Muna , Rahman - AJB karena sebuah pilihan . Jangan hanya karena kita beda pilihan sehingga hubungan kekeluargaan retak. Mari kita jalani bersama sama pilkada ini. Kita semua keluarga. Jangan putus konlmunika hanya karena beda pilihan. Allah murkah jikalau kita putuskan komunikasi sesama,"pungkasnya. (Udin Yaddi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar