MUNA, suarakpk.com -
Setelah selesai pengambilan nomor urut pasangan calon, lima pasangan calon bupati dan wakil bupati Muna diberikan waktu tujuh menit untuk memberikan sambutannya.
Pasangan Laode Kardini - Noor Dhani dalam sambutanya katakan bahwa Pilkada kali ini sama mengulang sejarah.
Yakni Pilkada tahun 2010 lalu. Urutan pertama adalah dr Baharudin jadi bupati. Urutan kedua Rusman juga sudah jadi bupati dan urutan ketiga yakni Laode Kardini.
" Karena Pilkada kali ini kami dapat nomor urut tiga, maka bupati berikutnya kami pasangan Laode Kardini - Noor Dhani,"sebut Kadrini dalam sambutannya yang diberikan waktu tujuh menit oleh KPU.
Menurut kami nomor urut tiga adalah merupakan sebuah isyarat. Ketika mencabut nomor urut tiga itu berangkatbdaribsebuah kabarakatino wuna sebagai bukti keseriusan kaminmaju di Pilkada kali ini.
Dia sedikit mengulas soal lahirnya Pilkada. "Usia demokrasi dimulai sejak tahun 2005 lalu. Dan untuk di Muna konstalasi politik yang paling panas dan kategori zona merah.
"Mari kita semua lahirkan demokrasi yang aman dan damai. Karena itu jangan pernah ada tekanan dan jangan pernah ada intimidasi saat rakyat akan memilih. Berikan haknya kepada rakyat untuk memilih. Karena suara itu milik rakyat bukan milik calon,"sebut Kardini.
Dan barang siapa yang melakukan tekanan dan intimidasi, maka itu akan berdosa. Krena pilihan itu kebebasan rakyat . Namanya saja memilih. Maka berikan kebebasan kepada rakyat untuk menentukan pilihannya.
"Karena itu saya minta kepada Bawaslu jalankan tugasnya yang penuh amanah. Jangan setengah setengah. Kalau itu pelanggaran, tetap pelanggaran,"ungkapnya.
Sementara calon wakilnya, Noor Dhani hanya meminta doa dan restunya pada seluruh masyarakat Muna untuk mendukung pasangan Karunia menjadi bupati dan wakil bupati Muna tahun 2024 ini.
Saya mohon doa dan restunya bagi keluarga, insyah ini akan menjadi karunia di Pilkada tahun 2024,"tutupnya. (Udin Yaddi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar