MUNA, suarakpk.com -
Rapat pleno pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon bupati dan wakil bupati Muna, telah selesai dilaksanakan, hari ini.
Ada lima pasangan calon yang turut serta melakukan pencabutan nomor urut tersebut.
Salah satunya adalah pasangan calon bupati dan wakil bupati Muna, Laode Husuna Ringa Jhon - Syarifudin Udu.
Saat wakilnya, Syarifudin Udu diberikan kesempatan oleh KPU untuk melakukan penarikan undian sebagai nomor antrian, itu mendapat nomor urut tiga.
Dengan nomor urut tiga, oleh KPU memberikan kesempatan kepada Ringa Jhon untuk melakukan penarikan untuk selanjutnya menjadi nomor urut pasangan calon yang langsung ditetapkan oleh KPU sebagai nomor urut dalam mengikuti Pilkada di Muna.
"Alhamdulillah kami telah mencaput dan mendapatkan normo urut lima. Bagi kami nomor lima itu sangat baik
Pertama, saat mendaftar di KPU, kami adalah urutan ke lima. Kemudian Anak saya lima orang dan pak wakil juga anaknya lima orang. Ini adalah sebuah pertanda baik,"kata Ringa Jhon saat diberikan waktu tujuh menit untuk memberikan sambutannya oleh KPU.
Karena itu harapan kami kepada penyelenggara KPU dan Bawaslu serta pihak keamanan, semoga pemilihan ini bisa bejalan dengan baik. Sehingga dapat menciptakan Pilkada damai dengan melahirkan pemimpinan yang baik.
"Sepertinya unik pemilihan di Muna kali ini. Karena semua calon ada keterkaitannya sebagai keluarga. Karena keberadaanya kita semua saudara, maka mari kita lahirkan pilkada yang bernuansa aman dan damai. Karena kita semua adalah keluarga,"sebut Syarifudin Udu calon wakil Ringa Jhon saat diberikan waktu untuk menambahkan sambutannya.
"Alhamdulillah hari ini kita sudah mengikuti semua proses. Menurut kami, angka lima itu memang luar biasa. Karena di Muna ini penduduk mayoritas Islam, maka setiap waktu kita diingatkan dengan angka lima,"ungkapnya.
Saat bangun pagi, kita harus shalat subuh. Itu berarti kita diingatkan dengan angka limanya Islam. Demikian pula dengan shalat lohor dan selanjutnya.
Artinya bahwa sepanjang hari kita selalu diingatkan dengan angka lima. Diera zaman Romawi, angka lima itu sebuah kebanggaan. Yang mana angka lima itu tanda dimulainya perubahan.
"Angka keberuntungan itu akan datang melalui kerjasama dengan masyarakat. Insyah Allah kita jadikan pilkada kali ini adalah pilkada yang damai sehingga dapat melahirkan pemimpin muna yang lebih baik. Dan jikalau masyarakat memberikan kepercayaan itu, maka joblos angka kami adi pemimpinnya,"tutup Syarifudin Udu. (Udin Yaddi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar