BLORA, suarakpk.com – Mahasiswa Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara (UNISNU Jepara) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) berkontribusi besar dalam membantu berbagai aktivitas di Desa Botoreco, khususnya di Dukuh Nglencong.
Salah satu kegiatan yang menjadi fokus perhatian adalah pelaksanaan Posyandu di Dukuh Nglencong, yang menjadi vital dalam pelayanan kesehatan bagi balita, remaja, hingga lansia.
Pelaksanaan Posyandu di Dukuh Nglencong ini tidaklah mudah, mengingat akses jalan yang harus ditempuh cukup menantang. Jalan menuju lokasi harus melewati hutan dengan kondisi jalan yang rusak. Meski demikian, hal ini tidak menyurutkan semangat para mahasiswa KKN UNISNU Jepara untuk turut serta dalam kegiatan yang berlangsung pada sabtu (24/8/2024).
Kegiatan Posyandu kali ini menjadi sangat istimewa dengan kehadiran para mahasiswa KKN yang tidak hanya membantu pelaksanaan teknis, tetapi juga memberikan edukasi penting mengenai pencegahan stunting.
Edukasi ini dinilai sangat relevan mengingat masih tingginya angka stunting di berbagai daerah, termasuk di Desa Botoreco. Mahasiswa KKN memberikan materi edukasi stunting dengan pendampingan langsung dari tenaga kesehatan setempat, termasuk bidan desa, perawat, serta ahli gizi dari Puskesmas Sonokidul.
Materi yang disampaikan mencakup cara-cara pencegahan stunting melalui pola makan sehat dan gizi seimbang, khususnya bagi balita dan anak-anak. Posyandu di Dukuh Nglencong tidak hanya dihadiri oleh ibu-ibu dengan balita mereka, tetapi juga diikuti oleh remaja dan lansia.
Edukasi yang diberikan pun disesuaikan dengan masing-masing kelompok usia, sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh semua kalangan.
Selain memberikan edukasi, mahasiswa KKN juga aktif berinteraksi dengan peserta Posyandu melalui sesi tanya jawab. Para peserta Posyandu diajak untuk bertanya dan berdiskusi mengenai masalah kesehatan, khususnya terkait pencegahan stunting. Ini menjadi momen penting untuk menggali pengetahuan dan mengedukasi masyarakat secara langsung.
Dalam sesi tanya jawab, banyak ibu yang mengajukan pertanyaan seputar pola makan anak yang baik, serta cara mengatasi masalah gizi pada balita. Mahasiswa KKN menjawab dengan lugas dan memberikan penjelasan yang mudah dimengerti, sehingga para ibu merasa terbantu dan mendapatkan informasi yang bermanfaat.
Tidak hanya berhenti di situ, materi yang disampaikan oleh mahasiswa KKN kemudian diperdalam dan diperkuat oleh ahli gizi dari Puskesmas Sonokidul Yohanes Wisnu Bayu Prayogo,S.Gz. Ahli gizi tersebut memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pentingnya asupan gizi yang cukup untuk mencegah stunting, serta memberikan tips-tips praktis yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan Posyandu di Dukuh Nglencong ini berjalan dengan lancar dan penuh antusiasme dari warga.
Meskipun akses jalan menuju lokasi cukup sulit, hal ini tidak mengurangi semangat warga untuk hadir dan mengikuti rangkaian kegiatan yang ada. Dukungan dan keterlibatan aktif dari mahasiswa KKN UNISNU Jepara juga mendapatkan apresiasi dari warga dan tenaga kesehatan setempat. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Botoreco, khususnya di Dukuh Nglencong, dapat semakin sadar akan pentingnya pencegahan stunting dan upaya menjaga kesehatan.
Desi Rotasiana, Amd.Keb selaku bidan desa Botoreco," saya secara pribadi sangat terbantu,dengan kehadiran teman teman KKN dari UNISNU Jepara, saya banyak di bantu kegiatan di desa, dari kunjungan balita, ibu hamil, sampai posyandu," ucapnya.
"Saya harap tahun depan ada lagi KKN di desa ini, supaya masyarakat terbantu aktifitasnya di desa," harap Desi.
Disisi lain Bayu sebagai Ahli Gizi puskesmas sonokidul," teman-teman KKN ini cerdas, mereka mampu menyampaikan materi Pencegahan Stunting dengan baik, dan menguasainya," ucapnya.
"Saya harapkan tahun depan ada seperti ini lagi, kehadiran teman teman KKN membantu kegiatan para teman-teman Nakes di desa, dan masyarakat juga menerima kedatangan mereka di desa," harapnya.
Partisipasi aktif mahasiswa KKN UNISNU Jepara menjadi bukti nyata kontribusi mereka dalam mendukung pembangunan kesehatan di desa, terutama dalam menghadapi tantangan stunting.Kegiatan KKN seperti ini diharapkan dapat terus dilaksanakan dan diperluas cakupannya, sehingga semakin banyak desa yang mendapatkan manfaat, terutama dalam bidang kesehatan. Sinergi antara mahasiswa, tenaga kesehatan, dan masyarakat menjadi kunci suksesnya program-program seperti ini di masa mendatang.
(Krisna/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar