Sragen, suarakok.com.- Tradisi Kirab Budaya dan sedekah bumi Jum'at legi di Dukuh Paingan Desa Tegalrejo Kecamatan Gondang Kabupaten Sragen berlangsung meriah. Warga berebut gunungan hasil bumi hingga nasi berkat, Jum'at( 2/8/ 2024)
warga antusias mengikuti rangkaian Kirab Budaya sedekah bumi di Dukuh Paingan Desa Tegalrejo acara di mulai pukul 07.00 WIB. Warga kirab membawa gunungan yang berisi hasil bumi. Ada dua gunungan yang dikirab dari tiga RT keliling kampung Dukuh Paingan - Duri, desa Tegalrejo.
Gunungan yang berisi hasil bumi berupa sayur-mayur, dan palawija lalu jadi rebutan warga. Tak hanya itu, warga juga rela berdesakan untuk mendapatkan nasi berkat yang diyakini dapat memberikan keberkahan dari doa yang dipanjatkan bersama warga.
Perwakilan dari DPRD Sragen dari Partai Golkar, Taufik Murwoko juga memberikan sambutan beliau mengatakan, Kearifan lokal atau tradisi uri-uri adat Jawa ini harus tetap kita jaga dan lestarikan demi untuk mengenang juga menghormati jasa-jasa para leluhur-leluhur kita.
"Peninggalan sejarah dari nenek moyang harus tetap kita perjuangkan dan jaga agar tidak hilang tradisi adat Jawa di tlatah bumi Jawa khususnya dukuh Paingan - Duri Desa Tegalrejo Gondang Sragen. "Jelasnya di akhir sambutan.
Camat Gondang, Riyadi Guntur Rilo Subroto S.Sos, disela-sela acara mengatakan, "kirab budaya sedekah bumi ini digelar sebagai uri-uri budaya untuk menghormati Sang Pemilik Kehidupan Allah SWT dan juga leluhur-leluhur atas panen yang melimpah ditahun ini, karna kalo kita tidak laksanakan maka uri-uri budaya ini akan hilang dengan sendirinya, maka dari itu kita gelar selain wujud rasa syukur juga dengan harapan agar kelak anak cucu kita tetap dapat melestarikan budaya ini".
Lanjutnya, "nanti warga akan berebut untuk mengambil gunungan hasil bumi yang dipercaya bisa mendapatkan berkah, ada yang berebut sayur mayur, dengan harapan mudah-mudahan ke depannya semakin lancar rezekinya, "jelasnya.
Di sisi lain Kepala Desa Tegalrejo, Joko Prasetyo juga mengatakan " kirab gunungan merupakan tradisi sedekah bumi yang digelar setiap tahun. Tradisi ini sebagai bentuk syukur atas rezeki yang didapatkan oleh warga, dengan harapan tahun kedepan bisa mendapatkan panen yang lebih bagus lagi dan melimpah dan dua gunungan yang dikirab berisi hasil tanaman warga, mulai dari palawija, jagung, kacang kedelai, hingga sayur mayur dan lainnya, yang dikerjakan warga selama setahun belakangan.
"Sebelum acara sedekah bumi berlangsung masyarakat mengadakan ritual tahlil untuk mendo'akan para leluhur, paginya dilaksanakan kirab dengan membawa gunungan yang berisi hasil bumi,rasa ucap syukur kepada Allah SWT karena hasil bumi masyarakat yang berlimpah seperti palawija, jagung, ketela, sayur mayur yang dikerjakan selama setahun ini," tutupnya.(Wawan/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar