KAB. BOYOLALI, ,suarakpk.com -- Bulan Muharam atau bulan asuro (Bulan Jawa) telah melewati taggal duapuluh, Makam Syech Maulana lbrahim Magribi, di Dusun Pantaran Desa Candisari, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, disibukan dengan agenda sadranan /Ritual Buka Luwur yang digelar belum lama ini,Jum'at (02/8/2024).
Kegiatan Buka Luwur ini, dilaksanakan setiap satu tahun sekali yang juga disebut warga masyarakat sebagai Sadranan, salah satu prosesinya yakni penggantian kain lurup atau mori dibeberapa makam dikomplek pemakaman tersebut sebelum kegiatan ini, dimulai warga masyarakat berbondong - bondong melaksanakan kenduri di makam itu, lalu dimeriahkan dengan Kirab Luwur atau lurup Sesaji,Rebutan gunungan,seni reog dan budaya lokal yang akan diakhiri dengan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk bersama Dalang Ki Gondo Subarno.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri Bupati Boyolali, M Said Hidayat,S.H,yang diwakili Setaf Ahli Ekonomi Pembangunan,Ketua DPRD Kabupaten Boyolali,Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Boyolali, Ketua Pengadilan Negeri,Kepala Pengadilan Agama Boyolali, Camat Gladagsari Drs Sarji,atau yang mewakili, Kapolsek Ampel bersama anggotanya, Kepala Desa Candisari Jaka Sriyana, S.H, bersama perangkat lainya, Kepala Desa dan Perangkat se-Kecamatan Gladagsari, tokoh masyarakat dan masih banyak lagi undangan lainya.
Dalam sambutanya Kepala Desa Candisari,yang dalam hal ini,diwakilkan Kepala Desa Kembang,Untung, menuturkan "Kami atasnama Pemerintah Desa mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada semua pihak,panitia dan warga masyarakat yang sudah ikut membantu dalam bentuk apapun sehingga kegiatan ini,dapat terlaksana tanpa ada halangan suatu apapun, atas nama pemerintah Desa,juga mengucapkan terimakasih atas kedatangannya tamu undangan untuk memperingati kegiatan adat Buka Luwur ini,kami mohon maaf apabila dikegiatan Buka Luwur ini,masih banyak kekurangan dan kesalahan,"tutur Untung.
Kepala Desa Kembang Untung, juga berharap semoga setelah dilaksanakannya ritual buka Luwur ini,bisa tergugah hati kita semua sehingga bisa merasa handarbeni, dan semoga masyarakat Desa Candisari Kecamatan Gladagsari pada umumnya diberi ayem tentrem gemah ripah loh jinawi,sehingga upacara adat Buka Luwur ini selalu bisa dilaksanakan setiap setahun sekali dibulan asuro atau Muharam,setelah tanggal keduapuluh Bulan Jawa,upacara ini yang biasa disebut warga masyarakat Sadranan nguri-uri budaya jawa tinggalan leluhur nenek moyang kita semua,"harap Untung.
Ditempat yang sama Bupati Boyolali,M Said, yang diwakilkan Setaf Ahli Kabupaten Boyolali, mengaskan"Kami atas nama pemerintah Kabupaten Boyolali,ikut senang dan bahagia dengan terselenggaranya kegiatan Buka Luwur pada pagi hari ini, maka rasa syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, semua dapat hadir kembali untuk mengikuti rangkaian prosesi Buka Luwur,
M, Said, juga menyebutkan selain makam Ki Ageng Pantaran dan Petilasan Syech Maulana Ibrahim Maghribi di komplek tersebut terdapat Petilasan Dewi Nawang Wulan, Ki Ageng Mataram dan Ki Ageng Kebo Kanigoro.
Bupati Boyolali M said Hidayat, juga mendorong kelestarian tradisi yang ada di Desa Candisari khususnya di Kecamatan Gladagsari, salah satunya buka Luwur di makam seperti tradisi Buka Luwur saat ini," upaya untuk mendukung dari sisi wisata religi grojokan sipendok dan juga yang menemukan Syech Maulana Ibrahim maghribi saat penyebaran Agama Islam di lereng gunung Merbabu,"
Dirinya juga menegaskan niat dan tujuan nguri-uri dan melestarikan budaya tradisional disamping itu juga ada yang lebih penting iya itu memohon kepada Alloh SWT, semoga memberi kesehatan ketentraman kepada kita semua,
Kami merasa senang dan bahagia dengan digelarnya acara ini yang dipandegani oleh dinas pemuda Olahraga dan pariwisata Kabupaten Boyolali, juga di di dukung oleh warga masyarakat juga pemerintah Kecamatan Gladagsari, Desa Candisari, dan kanan kirinya bersatu padu untuk nguri-uri budaya warisan nenek moyang kita semua. Pungkasnya,
(Mujib/red).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar