SUKOHARJO, suarakpk.com – Ada 14 Desa di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo yang semuanya memiliki potensi meningkatkan perekonomian di desanya. Maka perlu desa desa menggali potensinya untuk meningkatkan ekonomi di masing masing desa.
Sehingga nantinya apabila kebijakan pemerintah pusat sudah tidak memberikan Alokasi Dana Desa atau ADD, Desa desa di Kecamatan Gatak, bisa mandiri dan kuat perekonomianya.
Maka perlu ditekankan pentingnya penggalian Dana lewat potensi desa masing masing.
Dan diperlukan peran serta para Kepala Desa di Gatak dalam menggali potensi desanya.
Tugas kepala desa tidak hanya sebagai pemangku kebijakan saja di desa, namun sekaligus sebagai motor penggerak desa untuk bisa meningkatkan ekonomi desa yang dipimpunya.
Salah satu Desa yang sudah cukup kuat ekonominya adalah Desa Trangsan Desa Wisata Rotan.
Di desa Trangsan inilah tercipta pengusaha yang berjumlah kurang lebih 500 orang.
Yang menjadikan Desa Trangsan maju dalam perekonomianya, mengungguli desa desa lain di Gatak.
Demikian penjelasan camat Gatak, Tri Wahyudi,SH., MM, kepada SUARAKPK, Senin (13/5), di kantornya.
Tri Wahyudi juga menyampaikan, bahwa di tahun ini, Desa Transan mendapatkan apresiasi, dari Kementerian Perdagangan dan Koperasi yang nantinya akan menggelontorkan dana sebesar Rp 13,5 M untuk membangun Rumah Produksi.
Dari Bahan baku, rumah produksi hingga kantor pemasaran. Untuk mengantisipasi harga agar tidak terombang ambing.
Ditambahkan, bahwa hari Selasa (14/5) Desa Trangsan akan kedatangan tamu dari Tenggarong Kalimantan. Sebagai daerah penghasil bahan baku Rotan, tentunya ingin belajar bagaimana cara membuat dari bahan baku menjadi bahan jadi.
Dari hasil rumah produksi, 80 persen di ekspor ke Manca negara dan 20 persen untuk memenuhi pasar lokal.
Masih menurut Tri Wahyudi, desa yang lain, seperti Desa Wironanggan, juga mempunyai potensi yang sama. Dimana Desa Wironanggan memiliki sumber mata air dari Sendang Wiguno, yang nantinya apabila sumber mata air tersebut, memenuhi unsur mineralnya, bisa jadi sumber mata air Sendang Wiguna diproduksi menjadi air RO.
Dan saat ini air Sendang Tirto Wiguno telah diambil samplenya oleh surveyor Ustadz Puji Hartono dari pondok pesantren Masyarakat Yogyakarta, untuk dibawa ke Laboratorium di Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Puji Hartono, selain Ustadz, juga produsen air mineral RO Di Jogyakarta, dengan omset 40 sampai 50 juta perbulan.
Ditambahkan oleh Tri Wahyudi, dalam waktu dekat ini, Desa Wironanggan akan dijadikan tempat rapat, Persiapan Verifikasi Program Kampung Iklim, Dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kata Tri Wahyudi, mengakhiri pembicaraanya dengan SUARAKPK.
Di tempat terpisah, Dwi Suratmanto, Kepala Desa Wironanggan, sewaktu ditemui SUARAKPK belum lama ini, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada camat Gatak, Tri Wahyudi SH.,MM dan mendukung programnya untuk ikut memajukan desanya, dengan rencana memperlebar jalan menuju Sumber air Sendang Wiguno. (Smo/Rio/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar