RAHA, suarakpk.com
Sepertinya pembicaraan soal naiknya harga beras di Sulawesi Tenggara, bukan lagi barang baru. Namun sudah masuk sampai ketingkat pusat
Misalnya, di Wakatobi harga beras tembus sampai Rp 1 juta per karung 50 kilo gram, sehingga presiden RI Jokowi minta Perum Bulog Pusat untuk turun tangan.
Demikian pula dengan kejadian di Muna. Naiknya harga beras hingga Rp 820 perkarung 50 kilo gram, membuat pihak pihak tertentu mencari keuntungan.
Buktinya, harga beras Bulog yang semestinya Rp 9950 ribu perliternya dan untuk yang 50 kilo gram harganya hanya kisaran Rp 495 ribu, kini dijual.dipasaran hingga mencapai Rp 750 ribu
Ini bukan lagi mau membantu masyarakat, tapi sudah menyiksa masyakarat. Padahal adanya beras Bulog itu untuk membantu rakyat miskin.
Pembina AP2 Sultra, Hasunuddin secara tegas meminta kepada Kepala Ranting Bulog Raha untuk segera bersikap atau sekalian memutuskan mata rantai kerjasama dengan RPK.
"Ini tidak mungkin RPK mau kerja sendiri kalau tanpa ada dukungan dari Bulog. Buktinya saat wartawan meminta berapa jumlah RPK.di Muna khususnya di dalam Kota Raha, namun pihak Bulog tidak memberikannya.. Kan ini kentara kalau ada permainannya,"ungkapnya.
Dan kalaupun pihak Bulog masih ikut bermain, sambung Hasanuddin, dirinya akan segera melaporkan masalah ini sampai ke Kantor pusat perum Bulog bahwa Bulog Raha lagi bermasalah..
"Karena hari Senin itu tanggal merah, maka nantimi hari Selasa saya ke Kantor Pusat Perum Bulog untuk laporkan masalah ini,"jelasnya.
"Coba kita hitung bersama. Beras yang mau datang itu ribuan ton tambah 500 ton tambah 300 ton ditambah stock beras yang ada di tiga gudang 1000 ton, jikalau dijual saja sama masyarakat , itu sudah terpenuhi kebutuhan masyarakat. Tapi kalau masih dijual RPK dan RPK menjual sama.dengan harga beras lainnya, maka harga beras di Muna tidak akan turun,"jelasnya .
Katanya, coba pihak Bulog untuk menekan harga pasaran beras dilapangan dengan tetap menjual beras dengan harga, Rp 9950 perliter dan Rp 495 ribu persatu karung yang 50 kilo gram? Sudah pasti penjualan beras yang lain itu akan mengikuti dengan penjualan beras Bulog.
"Sekali lagi saya tekankan bahwa stop kepala Bulog Ranting Raha bermain mata dengan RPK . Jikalau saya masih dengar bahasa bahasa diluar dan baca diberita soal ini, maka saya tidak segan segan untuk saya lapor ke kantor pusat Perum Bulog. Mumpung saya masih di Jakarta ini,"katanya sembari menambahkan kalau dirinya saat ini masih berada di gedung KPK untuk melaporkan kasus korupsi di Sultra. (Udin Yaddi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar