RAHA, suarakpk.com
Setiap tahun jikalau akan memasuki bulan suci ramadhan, selalu saja harga sembilan bahan pokok (sembako) kenaikan harga.
Demikian pula di kabupaten Muna, harga beras di pasar sentral Laino kembali naik. Pedagang beras pun mengambil pasokan beras dari daerah di luar Kota Raha yang sudah mulai panen.
Beras yang 50 kilo harga awalnya kisaran Rp 480 ribu namun mengalami kenaikan hingga tembus kisaran Rp 800 san ribu.
Harga beras yang 10 kilo awalnya dijual Rp 160 ribu namun mengalami kenaikan hingga kisaran Rp 210 ribu.
Sedangkan beras yang 5 kilo awalnya seharga Rp 70 ribu kini naik menjadi Rp 80 hingga Rp 90 ribu.
Kenaikan harga beras ini membuat warga masyarakat Muna ikut kesal. Bahkan mereka ikut menyalahkan Bulog karena ditengarai kalau ada juga beberapa pedagang yang jual beras dolog dengan harga yang tidak sesuai het.
Ketika wartawan suarakpk.com mencoba lakukan konfirmasi ke pihak Dolog Muna in kata Hendra Dionisius pemimpin Cabang Bulog Raha.
"Kenaikan harga beras di pasaran itu juga kami sudah mendapat laporan dari warga. Adapun langkah yang kita lakukan adalah kami langsung turun ke lapangan mendatangi toko toko dan juga pedagang beras yang ada di pasar Laino agar segera membeli beras dari Bulog dan menjual di pasaran karena beras Bulog murah,"jelasnya.
Sebab harga beras perkilonya itu Rp 9950. Jikalau pedagang datang membeli di Bulog dan dijual dipasaran tertingginya itu bisa seharga Rp 10.500 perkilonya.
"Nah kalau yang 50 kilo tinggal dikalikan perkilonya Rp 9.950 dikalikan dengan 50 kilo maka harga perkarungnnya itu Rp 497.500,"ktanya.
Sampai hari ini kami juga terus berusaha untuk menyalurkan beras Bulog ke masyarakat melalui RPK RPk yang ada di Kabupaten Muna, Muna Barat dan Kabupaten Buton Utara.
"Karena itu kami mengimbau kepada masyarakat bahwa dengan melihat kondisi hari ini kenaikan beras yang begitu tinggi maka harapan kami agar masyarakat belilah secukupnya. Jangan menimbun di rumah karena pada prinsipnya pemerintah tidak tinggal diam dan kami akan terus lakukan distribusi beras,"pungkasnya. (Udin Yaddi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar