Kabid Bina Marga DPUPR Blora, Yudi Kristiawan Akan Segera Melakukan Penanganan Darurat Untuk Jembatan Kalisari Dengan Stekholder Yang Ada - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Iklan


 

Iklan


 

Iklan


 

HUT RI ke 79


 

HUT SUARAKPK Ke 15


 

Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

04 Desember 2023

Kabid Bina Marga DPUPR Blora, Yudi Kristiawan Akan Segera Melakukan Penanganan Darurat Untuk Jembatan Kalisari Dengan Stekholder Yang Ada


Blora,suarakpk.com  - Hujan lebat yang terjadi di kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Jumat (01/12/2023)  kemarin, mengakibatkan bahu jalan sisi utara atau lebih tepatnya sisi timur jembatan utama penghubung Blora-Randublatung, wilayah Desa Kalisari mengalami longsor.

Menyikapi kejadian tersebut, Pemerintah kabupaten Blora melalui Bidang Bina Marga dan Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat, bergerak cepat untuk menindaklanjuti penanganan longsoran ini. Sabtu, (02/12/2023).

Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Blora, Yudi Kristiawan, dihadapan awak media menceritakan kembali bahwasanya kejadian bencana alam longsor yang terjadi di area jembatan Kalisari tersebut, mengakibatkan Dinding penahan tanah (talud) batu, ambrol. 

"Kemarin kita mendapatkan informasi, bahwa ada bencana alam longsor yang mengakibatkan talud batu di area jembatan Kalisari ambrol, kejadiannya itu kemarin sore. Dan pagi ini, kita gerak cepat langsung ke lokasi jembatan Kalisari ini untuk melakukan penanganan darurat. Karena jembatan dan jalan di Kalisari ini adalah jalan kabupaten," ucapnya.

"Dan, anggaran untuk penangananya yakni menggunakan anggaran pemeliharaan rutin jalan dan jembatan. Semoga tidak ada terjadi susulan longsoran, mudah mudahan cukup ini saja," ucapnya.

Untuk itu, pihaknya kembali menyampaikan kepada masyarakat, khususnya pengendara pengguna jalan kabupaten tersebut untuk berhati-hati. Dan, bagi kendaraan roda empat maupun berat untuk sementara melewati jalur yang yang lain sesuai dengan pengalihan arus lalulintas.

"Pengguna jalan untuk sementara, karena jalan ini lalulintas utama Randublatung -blora diharapkan untuk hati-hati dan untuk kendaraan berat untuk lewat jalan yang lain.bisa lewat Randublatung-

 - Cepu - Blora.

Dari satlantas kemarin juga sudah memasang rambu-rambu di perempatan kamolan serta di Randublatung untuk kendaraan berat," ungkapnya.

Sementara itu, kepala Bidang SDA DPUPR, Surat, ketika disinggung oleh  media kembali terkait tingkat longsoran tingkat sedang atau tinggi ? Ia, pun buka angkat bicara.

"Iya, kalau harapan kami  kecil, tapi ini kami sedang mitigasi. Memang longsor ini sudah menggerus di bawah badan jalan, sehingga nanti kami bersinergi serta berkolaborasi dengan Bidang Bina Marga yang juga membidangi jalan, kita support,  bagaimana caranya nanti longsoran yang terjadi ini nanti bisa teratasi dengan baik," terangnya.

"Dan upaya bidang SDA selain mensupport, 

kami juga ada tim dari relawan yang nantinya ikut hadir membantu. Jadi, dari Bina Marga sendiri nanti mengupayakan penanganan permanennya," terangnya kembali.

Menurutnya, sudah ada beberapa teknik dari hasil pengamatan dilapangan, yang akan dilakukan oleh DPUPR Blora untuk menindaklanjuti longsoran di wilayah Desa Kalisari tersebut.

"Memang ada 2 (dua) hal kita lakukan bersama-sama, yang pertama memang yang paling mendesak untuk mengatasi pengembalian badan jalan ini nanti supaya tidak longsor, serta normal kembali, kemudian yang ke-dua mungkin nanti akan juga dilakukan pembangunan talud juga yang memang dilakukan oleh teman-teman dari Bina Marga," jelasnya.

"Jadi, dibawahnya jalan ini memang ada yang glonggong. Dan yang terkait ke-dua itu  nanti kita upayakan bisa dilakukan, agar badan jalan sudah tidak menyebabkan longsor, kemudian keamanan jalan tidak terganggu, setelah itu kami baru beralih membuatkan talud di sebelahnya untuk kekuatan badan jalan juga," jelasnya kembali.

Disinggung terkait dengan pembronjongan untuk longsoran tersebut ? Surat, pun kembali menjelaskan bahwa saat ini masih di kaji tingkat keefektifannya.

"Jadi, ini masih kami kaji, tingkat ke efektifanya. Harapan kami sih rencana dengan langsung kita tangani dari lining pasangan beton saja, supaya nanti ini bisa lebih kuat bisa permanen, kita sesuaikan dengan kondisi yang dilapangan. Kondisi yang dilapangan saat ini memang ada beberapa hal yang bisa kita nanti lakukan, nanti kita lihat situasi dan kondisinya. Tapi teman-teman dari binamarga menyiapkan pekerjaan untuk pembuatan talud beton , supaya nanti guna penanganan langsung permanennya," bebernya.

"Kemudian, yang badan jalan kita upayakan juga penanganan -penanganannya, supaya nanti ketika badan jalan sudah clear nanti tidak menggangu proses pelaksanaan temen-temen Bina Marga, dan juga nanti dalam melaksanakan pekerjaan pembangunan talud betonnya, berfungsi sebagai pengaman secara permanen," bebernya kembali.

Terakhir, dirinya juga mengatakan kembali bahwa kejadian bencana alam tanah longsor di wilayah Kalisari bukan karena tanah gerak, melainkan dari rembesan air.

"Memang ini ada beberapa rembesan air iya, karena disebelahnya itu tidak ada jurang, disamping itu memang umur talud ini juga sudah lama. Mungkin barangkali kemarin musim kemarau yang begitu panjang sehingga memang yang ada  didalam (membentuk bulatan) tanah dan badan jalan itu sempat menyebabkan menuai," imbuhnya.

"Tanahnya kemudian kering, akhirnya kena air seperti didorong (kepyar) yang  menyebabkan ini terjadi. Tidak ada pengaruh tanah gerak. kalau getaran memang ada, karena diatasnya untuk lalu lintas jalan utama Blora-Randublatung. Dan, kendaraan muatan, lewat sini juga banyak," imbuhnya kembali.pungkasnya.

Tidak ada komentar:

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)