Gus Andi : Pameran dan Bursa Keris Nusantara Wujud Budaya Asli Masyarakat Indonesia - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Iklan


 

Iklan


 

Iklan


 

HUT RI ke 79


 

HUT SUARAKPK Ke 15


 

Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

01 Desember 2023

Gus Andi : Pameran dan Bursa Keris Nusantara Wujud Budaya Asli Masyarakat Indonesia


SURABAYA, suarakpk.com – Pemeran Keris Nusantara 2023 yang di gelar Yayasan Keluarga Ageng Condro Budoyo Aji Nusantara bekerja sama Dewan Pimpinan Pusat Masyarakat Adat Nusantara (DPP MATRA) sore ini resmi membuka pameran dan bursa keris nusantara yang berlangsung selama tiga hari sejak hari ini Jumat (1/12/23), berakhir pada Minggu (3/12/23).

Ketua Yayasan Keluarga Ageng Condro Budoyo Aji Nusantara, Dr.Andi Budi S,SH.,M.Ikom mengatakan, dari gelaran dan bursa keris buatan pada jaman kerajaan sampai Kamardikan (Pasca Merdeka).

Dr.Andi yang dikenal dengan Gus Andi menjelaskan, bahwa jumlah karis yang di pamerkan lebih dari 1.000 lebih keris dan sekitar 40 kolektor lokal Jawa Timur seperti Surabaya, Malang, Madiun, Tuban hingga Yogyakarta dan Bali serta Jawa Tengah.

“Pameran dan Bursa Keris yang kami gelar di Warkop DKI yang terletak di Jalan Sukomanunggal No.75 Kota Surabaya menampilkan berbagai jenis keris dengan harga mulai ekonomis hingga harga kolektor, tergantung pada bahan dan jenis koleksinya,” katanya.

Gus Andi menjelaskan, bahwa keris merupakan budaya asli masyarakat Indonesia yang sarat makna dan nilao serta menjadi salah satu pedoman baku dalam berpikir dan berperilaku sehingga turut membentuk karakter dan identitas masyarakat indonesia.

“Keris didudukan sebagai suatu benda yang dianggap penting, dan keris senantiasa dihadirkan dalam setiap sendi dan fase kehidupan manusia serta keris senantiasa ada dalam setiap upacara adat dan spiritual yang bersifat sakral,” jelasnya.

Diungkapkan Gus Andi, bahwa keris pada jaman leluhur jawa dikenal dengan sebutan Tosan Aji. Menurutnya, Tosan adalah senjata yang terbuat dari bahan besi yang berharga, bertuah atau memilili kharisma sehingga mendapat tempat yang terhormat.

“Jadi, jika digabung, tosan aji memiliki makna senjata zaman dahulu yang terbuat dari besi, logam atau baja serta memiliki nilai dan tuah, bisa disebut sebagai hasil budaya bangsa pada masa perundagian sejak nenek moyang hingga sekarang,” ungkapnya.

Gus Andi menandaskan, bahwa sejak 25 November 2005, Organisasi Pendidikan, Pengetahuan dan kebudayaan PBB (UNESCO) telah secara resmi mengakui keris sebagai karya agung lisan warisan kemanusiaan.

“Peniliaian UNESCO tersebut didasarkan pada aspek non bendawi keris, aspek non bendawi ini meliputi sejarah, tradisi, fungsi sosial, seni, falsafah, sinbolusme dan non mistik, dari penilaian itu, mereka menyatakan nilai=nilai yang ada pada keris masih hidup, dihayati, dan tradisinya masih berlanjut,” tandasnya.

Ditambahkan Gus Andi, bahwa keris merupakan simbul bersatunya seorang hamba dengan tuhan

“Filosofi ini diambil dari ungkapan ‘curiga manjing warongko jumbuging kawulo lan gusti’ yang artinya bersatulah bilah keris dan warangkanya merupakan simbol bersatunya manusia dengan Tuhannya,” tambah Gus Andi yang dikenal sebagai sosok pelestari budaya nusantara.

Lebih lanjut Gus Andi mengungkapkan semua pengunjung bukan hanya melihat koleksi keris dan benda benda bertuah, namun juga dapat membelinya.

“Semua pengunjung bisa membeli dengan harga mulai 50ribu hingga puluhan juta, bahkan ratusan juta, tergantung hasil tawar menawar pembeli dengan kolektor,” ujarnya.

Sementara, Wakil Ketua Umum DPP MATRA, KPH Dato’ Arya Metarum Hanyokrowati,SH, didampingi Ketua DPW MATRA Jawa Timur, KPP Cristian Sabilal Pusung Ciptonegoro, menuturkan bahwa dalam pameran keris yang digelar dalam rangka mewujudkan semangat menyambung silaturahmi sesama kolektor di nusantara.

“Harapannya setelah pameran ini, komunikasi akan semakin aktif, terjaga dan telestarikan budaya Nusantara sebagai warisan nenek moyang nusantara,” tuturnya.

Kanjeng Haryo panggilan akrab Wakil Ketua Umum DPP MATRA, mengatakan, di Surabaya banyak paguyuban keris.

“Pameran keris ini bertujuan mengenalkan Keris secara proporsional ke Masyarakat umum terutama dari segi Budaya, Sejarah, Seni, teknologi tempa logamnya,” katanya.

Ditegaskan Kanjeng Haryo, bahwa dirinya meminta kepada seluruh jajaran DPW, DPD MATRA di Jawa Timur untuk setiap kegiatan pelestarian Adat Budaya Nusantara.

“Saya sangat mendukung kegiatan Gus Andi yng dikenal sebagai pelestari adat budaya nusantara, dan telah saya perintahkan semua jajaran DPW dan DPD MATRA yang ada di Jawa Timur untuk mendukung Gus Andi,” tegasnya.

Untuk diketahui, bahwa pameran dan bursa keris nusantara ini bukan hanya memamerkan keris saja, namun juga dipamerkan Batu Mulia, akik, antikan serta jamasan pusaka. (001/Mujib/red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)