Bupati Arief Rohman Kenang Sejarah dan Jasa Para Bupati Blora Terdahulu di Rangkaian Hari Jadi Blora ke 274 - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Iklan


 

Iklan


 

Iklan


 

HUT RI ke 79


 

HUT SUARAKPK Ke 15


 

Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

10 Desember 2023

Bupati Arief Rohman Kenang Sejarah dan Jasa Para Bupati Blora Terdahulu di Rangkaian Hari Jadi Blora ke 274


Blora,suarakpk.com - Bupati Blora, Arief Rohman ,S.IP, M.Si., mengenang sejarah dan jasa para Bupati Blora Terdahulu di setiap peringatan hari jadi Blora. Yakni, dengan ziarah makam, dan juga mendoakan para Bupati Blora terdahulu. Selain  juga anjangsana ke mantan Bupati Blora.

Seperti dalam menyambut usia Kabupaten Blora yang ke -274 tahun 2023 ini. Arief Rohman mempunyai cara tersendiri untuk mengingat, mengenang, sejarah dan jasa para leluhur yang telah membangun Kabupaten Blora, hingga kini bisa menjadi daerah yang lebih baik dan maju.

Hari Jumat (08/12/2023), bupati  Arief Rohman  melakukan  serangkaian ziarah di sejumlah lokasi makam Bupati Blora terdahulu. Diawali dari Makam Tirtonatan, Ngadipurwo, dilanjutkan ke Makam Sunan Pojok, lalu TPU Giri Mulyo Cepu, dan Makam Mbah Janjang di kec Jiken.

Tidak ketinggalan, Bupati juga bersilaturahmi atau anjangsana ke kediaman mantan Bupati Blora, RM Yudhi Sancoyo.

"Alhamdulillah ziarah leluhur Kabupaten Blora dalam rangka menyambut Hari Jadi ke 274 di Komplek Makam Tirtonatan Ngadipurwo pagi tadi berjalan lancar. Dengan mengenakan beskap landung tanpa keris, kami bersama Forkopimda menziarahi makam Bupati tempo dulu," terang Arief Rohman.

Rangkaian ziarah juga diikuti oleh Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, ST,  Forkopimda Blora, Kepala Kemenag Blora, Sekretaris Daerah,  para kepala OPD, Camat hingga para Kades dan Lurah.

Selain ziarah di dalam daerah, lanjut ,Arief Rohman ziarah ke makam Bupati yang ada di luar daerah yang telah wafat juga dilaksanakan sebelumnya oleh jajaran pejabat Pemkab Blora.   Seperti di Tuban, Semarang, Temanggung, Yogyakarta, dan Solo.

Di setiap lokasi ziarah,  Arief Rohman dan rombongan melakukan pembacaan tahlil, doa, dan tabur bunga di pusara makam para leluhur dan Bupati yang sudah meninggal.

"Terimakasih atas seluruh dedikasi dan pengabdiannya selama memimpin dan membersamai pembangunan Blora semasa hidup. Semoga semuanya husnul khotimah," ungkap Arif Rohman 

Salah satu lokasi ziarah  adalah Makam Sunan Pojok. Sunan Pojok atau Pangeran Sedah merupakan salah satu leluhur Blora, panglima perangnya Sultan Agung Hanyokrokusumo (Sultan Mataram Islam, yang memerintah selama 32 tahun, 1613-1645 M).

Sebelum menetap di Blora, ia menjabat sebagai Adipati Tuban selama 42 tahun (1619-1661). Setelah turun tahta dari Adipati Tuban, ia memilih menetap di wilayah Blora untuk menyebarkan agama islam. Dimana saat itu Blora masih bagian Kadipaten Tuban.

Namun, karena lama kelamaan Blora semakin ramai, maka Sultan Mataram menjadikan Blora sebagai Kadipaten terpisah dengan Tuban (sebelum terbentuknya Kabupaten). Sunan Pojok pun tidak mau menjadi Adipati lagi, sehingga Mataram menjadikan Raden Tumenggung Joyodipo putra Sunan Pojok sebagai Adipati Blora pertama saat itu.

Arief Rohman  mengungkapkan, bahwa Sunan Pojok, merupakan salah satu tokoh penting dalam terbentuknya Kabupaten Blora.

"Sunan Pojok dan Raden Tumenggung Joyodipo dimakamkan di selatan Alun-alun yang kini dikenal sebagai Makam Gedong Sunan Pojok. Jadi bisa dikatakan Sunan Pojok adalah salah satu pendiri cikal bakal Kabupaten Blora,"  papar  Arief Rohman.

Lanjutnya, baru pada 11 Desember 1749 Raden Tumenggung Wilatikta diangkat oleh Pangeran Mangkubumi (Sultan Mataram) sebagai Bupati Blora dan diyakini sebagai awal mula terbentuknya Kabupaten Blora.

"Tumenggung Wilatikta kini makamnya ada di Tuban, dan kemarin  telah diziarahi juga oleh Pemkab," tandasnya

Lokasi ziarah selanjutnya adalah makam Keluarga Tirtonatan di Desa Ngadipurwo, yang mana merupakan tempat pemakaman para Bupati Blora terdahulu.

Antara lain dimakamkan R. Tumenggung Djajeng Tirtonatan Bupati 1762-1782, R. Tumenggung Tirto Koesoemo Bupati 1782-1809, R. Tumenggung Arjo Mertonegoro Bupati 1809-1812, R. Tumenggung Prawirojoedo Bupati 1812-1823, R. Tumenggung Tirtonagoro Bupati 1823-1842, 1843-1847, R. Tjokronegoro I Bupati 1842 (hanya 5 bulan), R.T. Pandji Notowidjojo Bupati 1847-1857.

Lalu, R.M.A.A. Tjokronegoro II Bupati 1857-1885, R.M.A.A. Tjokronegoro III Bupati 1886-1912,  R.M.A.A. Said Abdul Kadir Djaelani Bupati 1913-1926 (Bupati yang juga seorang Kyai). Selain itu juga terdapat makam Sayyid Idrus Al Jufri seorang penasehat Bupati Blora, Makam R.M. Sujud Kusumo Ningrat, R.M. Tejo Noto Kusumo Ningrat.

Ziarah juga dilakukan di TPU Giri Mulyo untuk ziarah ke makam almarhum Bupati Ir. Basuki Widodo (Bupati Blora 1999-2007).

Selanjutnya, ziarah dilakukan di Makam Mbah Janjang (Jati Kusumo - Jati Sworo), Jiken. "Keduanya merupakan putra pangeran Pajang sekaligus ulama penyebar agama yang pesareannya ada di atas bukit Desa Janjang, Kecamatan Jiken.pungkasnya.(Dwi/red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)