Grobogan,suarakpk.com - Ratusan warga marah mendemo pemilik mesin atau alat Exzavator yang bekerja melakukan pemerataan lahan untuk sawah salah satu warga setempat.
Padahal warga sudah berupaya membersihkan saluran air dari kotoran yang menyumbat saluran air, dalam menghadapi musim hujan seluruh potensi diaktifkan untuk mempersiapkan tumpahan air hujan yang bisa menggenangi pemukiman dan areal pertanian sampai terjadinya banjir bandang. Namun apa yang terjadi adalah sebaliknya, di dusun Jajar RT 1/RW 8 desa Kalanglundo, kecamatan Ngaringan , Grobogan sebuah mesin excavator, pen milik (KS alias Jk) yang bekerja untuk meratakan lahan milik Ngasirin warga dusun Srawak RT2/RW2 dan Karsiyem warga dusun Kayut desa Kalanglundo, didemo warga akibat tidak bertanggung jawab untuk mengembalikan fungsi saluran air atau kanal yang telah diurug untuk evakuasi material tanah sementara . Ketika pekerjaan pemerataan tanah berjalan satu minggu selesai dan uang upah jasa pemerataan sebesar 37 juta rupiah diterima (KS al Jk) alat pengeruk tanah itu tanpa beban meninggalkan begitu saja saluran air yang ditimbun material tanah, tanpa sedikitpun usaha mengembalikan saluran air seperti sedia kala.
Hal ini memicu kemarahan warga hingga mendemo pemerintah desa, karena khawatir bila terjadi turun hujan dengan volume besar nanti akan terjadi banjir di pemukiman dan lahan pertanian warga.
Ketika media suarakpk.com mendatangi lokasi kejadian tampak beberapa pria sedang mencangkul guna mengeruk tanah mengembalikan fungsi saluran secara manual. Ketika di temui mereka bekerja atas suruhan Ngasirin dengan upah satu juta.
Patut diduga timbunan puluhan kubik material yang ada di kanan kiri kanal dan dipulihkan dengan cara manual demikian akan mudah terkikis air hujan dan longsor yang lagi dan menutup saluran air, sedimennya akan membuat saluran menjadi penuh material dan tidak dapat berfungsi lagi.
Menanggapi hal ini
Kepala desa Kalanglundo Supangat menjelaskan," agar warga tetap dalam posisi tenang,dan bisa menjaga kondisi desa karena dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Ngasirin dan Karsiyem untuk meminta tanggung jawabnya mengembalikan sarana vital berupa saluran air yang dimaksud. Karena saluran ini kebetulan menjadi saluran satu-satunya dari tumpahan air sawah dan pemukiman, maka itu menjadi sangat membahayakan dan pasti akan berdampak banjir bila tidak segera di normalkan kembali,"jelasnya.
Kepada pihak pemilik pekerjaan, dia meminta tanggungjawabnya, agar hal ini tidak menimbulkan dampak negatif termasuk membuat keresahan warga, sehingga pihak kami tidak perlu melakukan tindakan yang tidak perlu.
Supangat menambahkan," Guna menyeimbangkan informasi ini, (KS al Jk) telah dikunjungi ditempat pekerjaanya di wilayah Kunduran Blora , tetapi pihaknya tidak bisa ditemui karena sedang pergi. Oleh para pembantunya mereka mengatakan silakan lihat saja nanti apakah upaya penormalan kembali secara manual akan membuahkan hasil kalau terjadi musim hujan tiba", tambahnya.(Teguh/red).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar