Sosok Gibran Menjadi Figur Inspirasi Anak Muda Indonesia - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Pelantikan Presiden


 


 

Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

07 November 2023

Sosok Gibran Menjadi Figur Inspirasi Anak Muda Indonesia

Dr.H.Andi Budi S, SH.,M.IKom (Gus Andi) bersama Gibran Rakabumiraka

 

Gibran muncul bukan karena sosok sebagai anak presiden, tapi Gibran menjadi prototipe pemimpin yang tampil apa adanya, cara berbicara, bersikap, berpakaian, berpenampilan/berkendara.

Gibran juga kedepankan kualitas diri sebagai pemimpin yang mempunyai karakter dalam konteks leadership, komunikatif, berbudaya.

Konteks Leadership Gibran telah menunjukkan kapasitas sebagai pemimpin rakyat, meskipun dalam struktur birokrasi merupakan pemimpin yang secara Hirarki dalam garis ketatanegaraan.

Gibran sebagai walikota, kepemimpinan tetap berbasis kerakyatan, beliau lakukan dengan konsisten.

Walikota yang tidak menunjukak kekuatan, kesewenangan sebagai putra Presiden, namun dilakukan tetap dengan nuansa kerakyatan.

Pendekatan kepemipinan Gibran sebagai Walikota Solo ditandai dengan mengelola managemen kejujuran dan berkeadilan, tidak mengambil gaji selama menjabat, memaksimalkan potensi kota Solo sebagai Kota Budaya. Secara sosiologi juga dekat dengan anak-anak muda.

Kepemimpinan Gibran sangat membumi tampak dalam aktivitasnya memberikan, membantu dan melindungi rakyatnya dari berbagai permasalahan sosial dan pangan.

Konteks komunikasi, Gibran selain tertata, cara bertutur sapa dalam hal komunikasi verbal.

Gibran juga mengedepankan komunikasi non verbal, artinya komunikasi yang selalu beliau tunjukkan tidak terlalu banyak bicara, namun gaya kepemimpinannya dilakukan dengan menunjukkan kesopanan kelembutan, ojo grusa grusu, ojo kesusu, ning ojo ketinggalan.

Konteks budaya Gibran memberikan support berbagai kegiatan-kegiatan budaya, seperti membangkitkan nuansa heritage, rivitalisasi keraton surakarta hadiningrat, keraton Mangkunegaran, situs budaya dan pagelaran seni budaya nusantara.

Gibran memberikan ruang seluas - luasnya kepada pewaris kebudayaan baik dalam bentuk fisik maupun tak benda.

Konteks Sosiologi, Gibran adalah sosok yang dikehendaki oleh anak muda sebagai wakil yang memberikan kesempatan besar, bagi anak-anak muda untuk lebih berkiprah secara Nasional di bidang politik birokrasi dan pemerintahan.

Kemampuan Gibran mengelola dan memanage kepemimpinannya tercermin oleh kemampuan kehebatan seperti sang ayah sebagai presiden.

Namun dalam implementasi seorang Gibran mempunyai Karakter sendiri, punya metode dan cara sendiri melalui sikap dan prilaku di lapangan.

Dalam hal tertentu seperti kesabaran, kerakyatannya boleh mirip dengan pak Jokowi.

Dalam transformasi digital tentu sosok anak muda seperti Gibran ini, jauh melebihi apa yang dilakukan oleh orang tuanya, sesuatu yang wajar dan ini menjadi inspirasi bagi anak muda Indonesia.

Bahwa proses pematangan pimpinan itu diawali dengan aktivitas-aktivitas kecil, dalam skala kecil namun sangat produktif, positif pada usia muda.

Pemimpin berkarakter akan maju pesat dalam kancah nasional, Gibran telah menginspirasi dan memberi ruang yang lebar bagi anak muda.

Sebagai anak muda, Gibran telah melalukan hal terbaik mulai dari diri sendiri dan bagi masyarakat sekitar melalui kemampuan politiknya, kepemimpinan yang merakyat, santun berkomunikasi.

Dalam kehidupan dunia politik, kemampuan dan pengalaman tidak akan pernah didapatkan di bangku sekolah atau bangku kuliah. Oleh karena itu inspirasi Gibran, sangat cocok anak muda, bagi masyarakat luas tua muda.

Mulailah untuk berkecimpung dan beraktivitas dalam dunia politik karena sejatinya politik itu adalah untuk mencapai sebuah tujuan politik.

Politik sangat positif, namun politik juga mengandung alur  yang akan menjebak bagi para insan politik yang tidak sabar, tergoda hal-hal yang dilarang.

Politik menjadi Negatif karena adanya oknum-oknum politik yang melalukan permainan anggaran, manipulasi Proyek, suap fee proyek, suap jabatan dan lain-lain.

Politisi yang terjebak dalam kubangan hukum, karena politisi yang terlalu gege mongso, serakah, memperkaya diri dan kelompoknya.

Oleh karena itu Belajar seperti Mas Gibran, dengan menapaki karir politik dari bawah, Gibran tercetak menjadi pemimpin dan politisi muda berkarakter melalui berbagai macam aktivitas yang dilakukan, dari hal yang kecil seperti bisnis kecil-kecilan, merambah berbagai macam cabang, lalu memasuki perhelatan politik loka dan nasional.

Sebelum menjadi Walikota Solo, Mas Giban siang malam turun menemui, tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan partai politik, ulama dan pemimpin masyarakat lainnya.

Gibram terus menyapa meminta doa restu dan dukungan. Apa yang dilakukan Mas Gibran sangat jauh dan tidak berperilaku sebagai anak presiden ditunjukan dalam proses penggalangan suara pada proses pencalonan sampai pemilihan.

Pada akhirnya Gibran dengan mudah terpilih sebagai Walikota Solo.

Sosok Gibran yang kalem, lembut.dan sopan namun keras dan giat kerja di lapangan.

Kerja - kerja kerakyatan itulah yang ditunjukkan Gibran sehingga rakyat dengan sukarela dan keikhlasannya mendukung Kinerja Gibran sebagai Walikota Solo.

Sebagai Walikota Solo menuju perhelatan Nasional, melalui pesta demokrasil yaitu Pilpres 2024.

Apa yang dilakukan oleh seorang Gibran dengan mendatangi seluruh tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh pimpinan partai politik Nasional.

Temu dan berdiskusi, dengan ide dan gagasan dikolaborasikan dengan perkembangan dan dinamika politik makin mematangkan Gibran sebagai tokoh muda Nasional.

Banyak tokoh yang akan memberikan masukkan dan memberikan dukungan bagi kematangan berpolitik Gibran, agar kemampuan manajemen.

Gibran sosok yang mampu membawa gerbong anak muda ke kancah Nasional, maka Gibran telah menunjukkan kapasitas sebagai pemimpin nasional dengan Kemampuan beretorika kemampuan berkomunikasi secara persuasif.

Kemampuan melakukan komunikasi berbasis kerakyatan dengan kemampuan mengelola gestur dan komunikasi non verbalnya.

Kalau ditinjau dari kejadian-kejadian masa lalu, reinkarnasi bagi munculnya kepemimpinan Nasional.

Melihat cerita dan pengalaman pada saat Kerajaan Mataram Islam didirikan oleh panembahan Senopati bersama ayahandanya Ki Ageng Pemanahan. Maka Munculnya Gibran dikaitkan dengan alur dan aspek kehidupan terkait dengan proses transformasi kepemimpinan itu menyerupai tampilnya sosok Sultan Agung.

Raja terkuat dan termashur di Mataram Islam, mencerminkan seperti sosok Mas Gibran.

Sultan Agung adalah anak dari Prabu Hanyokrowati Raja Mataram Islam yang kedua. Masa kecil Sultan Agung bernama Raden Mas Rangsang yang banyak menghabiskan waktu untuk berdekatan dengan alam dan masyarakat disaat kepemimpinan ayahandanya prabu Hanyokrowati.

Sosok Sultan Agung mereinkarnasi Gibran, sang tokoh muda yang akan melenggang menjadi pemimpin muda Nasional. (Oleh : Dr.H.Andi Budi S, SH.,M.Ikom - Pakar Ilmu Komunikasi)

 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)