UNGARAN, suarakpk.com – Dalam rangka memperingati sumpah pemuda 2023, belum lama ini, Minggu (29/10/2023), Yayasan Sosial Bangun putra Bangsa (BATRASA) menyelenggarakan seminar peran pemuda dalam menghadapi ancaman darurat narkoba dan santunan yatim, piatu, dhuafa di pendopo Bupati Semarang.
Seminar dibuka oleh Bupati Semrang H Ngesti Nugraha,SH.MH,didampingi kepala dinas sosial Kabupaten Semarang Dra.Istichomah,M.Si dan kepala badan kesbangol Kabupaten semarang, Suyana,SH,M.Si diikuti oleh 165 lebih peserta dari unsur pelajar 64 siswa, karangtaruna 24 orang, anak yatim 41 orang, selebihnya tamu undangan dan tokoh masyarakat.
Ketua panita seminar Endar Wiharjo,S.Pd dalam sambutannya mengatakan, bahwa yayasan Batrasa mempunyai moto membangun generasi muda yang peduli, mandiri dan berahlaqul karimah, dengan moto peduli, yayasan BATRASA mempunyai tekad membantu sesama dengan program mendirikan Lembaga Kesejahteraan sosial dengan memberikan santunan rutin kepada anak yatim sebanyak 207 anak di 11 desa dan 5 kecamatan di kababupaten semarang dan bantuan sembako kepada lansia dhuafa sebanyak 70 orang di 3 desa.
Selain program santunan, yayasan BATRASA juga mempunyai program pengobatan gratis dan penyuluhan, dimana salah satunya adalah penyuluhan Narkoba.
”Bangsa ini akan kehilangan generasi muda yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba, kehilangan generasi muda sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa dan negara,” jelas Endar.
Sementara, Bupati semarang mengapresiasi kinerja yayasan BATRASA yang sudah menyelenggarakan kegiatan siosialisasi bahaya narkoba.
”Saya sangat berterimakasih kepada yayasn BATRASA yang sudah melakukan sosialisasi bahaya narkoba bagi karang taruna,pelajar dan tokoh masyarakat, kegiatannya luar biasa,” tutur Ngesti.
Menurut Ngesti Kegiatan sosialisasi bahaya narkoba sudah menjadi program Forkopimda Kabupaten Semarang dengan program yang digalakan oleh kapolres Semarang yaitu muspida go to school dimana unsur Muspida menjadi inspetur upacara setiap sebulan sekali di SMP, SMA dengan tujuan untuk menegakan disiplin sehingga bisa mencegah tawuran antar siswa dan pelanggaran lainnya.Dalam acara tersebut Bupati juga menyerahkan secara simbolik santunan kepada perwakilaan anak yatim piatu dan dhuafa binaan yayasan BATRASA.
Seminar narkoba diisi oleh tiga nara sumber masing-masingi dari ketua DPD Geram Havid Sungkar dari BNNP Jawa Tengah Pristiwanto Nugroho,Si.Kom atau yang dikenal dengan mas Cuplis, dari Kanit reserse narkoba Polres Semarang IPDA Ardi Sanditya,SH,MH.
Mas Cuplis menerangkan, bahwa pola penyalahgunaan narkoba karena ajakan, ingin mencoba, bersenag-senang, ketersediaan dan dilingkungan tempat tinggal yang banyak penyalahguna narkoba. Adapun cara memperolehnya bisa diberikan secara gratis, membeli bersama teman,memberi langsung tatap muka.
”Untuk mencegahnya harus ada self regulation yaitu kemampuan untuk melakukan kontrol terhadap pikiran, emosi, prilaku dan lingkungan,” terangnya.
Di sisi lain, Kanit Reserse Narkoba ardi sanditya mengungkapkan, bahwa remaja yang berisiko menyalahgunaan narkoba diantaranya adalah yang tidak berada dalam pengawasan orang tua, tidak mau mengikuti aturan tata tertib dan spriritual yang rendah.
“Maka strategi pencegahannya adalah pola asuh yang benar, jaga keharmonisan keluarga, arahkan anak pada kegiatan agama,” ungkapnya.
Ardi menegaskan, bahwa ancaman terhadap pengedar adalah pidana penjara, adapun jika menjadi pengguna saja bisa direhabilitasi, sehingga sembuh dari ketergantunangaan.
Ketua DPD Geram Havid Sungkar mengajak siswa untuk berakting,dua orang diminta maju untuk melakukan akting,menjadi siswa yang menawarkan narkoba dan siswa yang menolak dan berani melaporkan ke guru sekolah.
”Siswa harus berani katakan tidak untuk narkoba,belajar yes,narkoba no,” pungkas Havid. (Endar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar