KAB. SEMARANG, suarakpk.com-Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 81 Posko 10 UIN Walisongo menyelenggarakan lokakarya pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi di aula Desa Karanganyar, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang pada hari Sabtu (28/10). Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi limbah minyak jelantah di rumah tangga. Selain itu, pengolahan ini juga dapat menjadi peluang UMKM di Desa Karanganyar, "Kami ingin warga Desa Karanganyar dapat memanfaatkan sampah menjadi hal yang bernilai lebih," ucap Khoirin Nida, selaku ketua panitia lokakarya.
Lokakarya diikuti oleh perwakilan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan karang taruna dari 8 dusun di Desa Karanganyar yang terbagi menjadi kelompok perdusun. Kegiatan diawali dengan seminar untuk mengedukasi warga terkait potensi pemanfaatan minyak jelantah. Acara dilanjutkan dengan praktik pembuatan lilin aromaterapi.
"Saya baru tahu kalau minyak jelantah dapat digunakan sebagai bahan pembuatan lilin aromaterapi. Setiap masak biasanya, ya, minyak langsung saya buang saja," ujar Widi Harti, salah satu peserta lokakarya.
Bahan yang digunakan adalah minyak jelantah, ampas tebu, parafin, pewarna, dan essence oil. Sebelum digunakan sebagai pembuatan lilin, minyak jelantah harus terlebih dahulu direndam dengan ampas tebu selama sehari semalam. Perlakuan tersebut ditujukan untuk menjernihkan minyak jelantah dan menghilangkan baunya.
Tindaklanjut dari kegiatan ini akan diteruskan dengan rangkain acara seminar digitalisasi UMKM supaya usaha warga desa juga mampu bersaing di pasar digital, "Harapannya warga desa tidak hanya berhenti belajar dari lokakarya kami, tetapi juga mampu mempraktikkannya hingga menjadi sebuah usaha tersendiri," tutur Fika Hayatul, salah satu panitia lokakarya lilin aromaterapi.pungkasnya.( Mujib/Putri Rabiatul/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar