Boyolali, suarakpk.com.-Pangan sebagai kebutuhan dasar dan salah satu hak asasi manusia, pangan mempunyai arti dan peran yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa.
Ketersediaan pangan yang lebih kecil dibandingkan kebutuhannya dapat menciptakan ketidakstabilan ekonomi. Berbagai gejolak sosial dan politik juga dapat terjadi jika ketahanan pangan terganggu. Kondisi pangan yang kritis ini bahkan dapat membahayakan stabilitas ekonomi.
Pemerintah Desa Pelem Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali, mengalokasikan Dana Desa 20% ketahanan pangan, yang sebagian di gunakan untuk membuat sumur dalam dan jalan usaha tani, yang bertujuan agar masyarakat bisa meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan dalam ketersediaan pangan.
Dalam menyikapi intruksi pusat terkait dengan program ketahanan pangan, pemerintah Desa Pelem menghimbau kepada para petani untuk menanam berbagai tanaman sesuai kondisi terkini karena tidak ada hujan seperti polowijo, padi yang masa panennya cepat.
Menurut kepala Desa Pelem Sutarto saat di temui di lokasi pesawahan Minggu (24/9/23) mengatakan, untuk mengantisipasi kelangkaan pangan di musim kemarau ini, masyarakat memanfaatkan sumur dalam untuk menanam padi dan menanam berbagai jenis tanaman poliwijo seperti jagung, kacang sesuai dengan musim seperti sekarang, ini merupakan upaya-upaya dari warga untuk mengantisipasi kondisi global dan nasional terkait ketahanan pangan, ucapnya.
"Saya berharap para petani Desa Pelem yang tergabung dalam kelompok tani untuk secara sungguh-sungguh dan selektif dalam bertani, mudah-mudahan dengan adanya program ketahanan pangan ini yang di wujutkan dengan jalan usaha tani,irigasi dan sumur dalam bisa membantu masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup dan kecukupan dalam bidang pangan, harapnya.
"Saya ucapkan banyak terimakasih kepada pemerintah ,dengan adanya sumur dalam ini masyarakat sangat terbantu, biasanya di musim kemarau seperti ini kami tidak bisa bertani , Alhamdulillah sekarang kami bisa menanam poliwijo berbagai jenis dan padi,imbuh Suparman warga Desa Pelem. (Wawan/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar