Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta |
SUKORHARJO, suarakpk.com – Bencana alam datang sering tiba-tiba tanpa dapat dideteksi secara dini, apalagi bencana tanah longsor, sering kali membawa korban jiwa. Hal ini menjadi perhatian para mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo.
Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Kelompok 10 yang terdiri dari 10 orang diantaranya, Muhammad Naufal Luthfi, Atiqah Fildzatillah, Alfan Dwi Rahman, Nikmah Salsabila, Azka Khumaeroh Nilnalminah, Aufaiz Dzulfaqor Roid, Desthiny Elsina Angelita Wayoi, Toni Tri Saputra, Larasati Fadhilah Adani, Muhammad Guntur Alamsyah, melakukan pembuatan Early Warning System (EWS) sebagai tanda peringatan dini untuk mencegah adanya korban jiwa akibat bencana tanah longsor di Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo.
Penanggungjawab kegiatan KKN UNS di Desa Sanggang, Sumadi menuturkan, bahwa, pemasangan alat tersebut nantinya akan dilakukan secara bertahap di empat titik yang berbeda.
“Titik tersebut diantaranya Dusun Sanggang, Dusun Tawing, Dusun Samin dan Dusun Bedug,” tuturnya. Senin, (21/08/2023).
Sumadi menjelaskan, Desa Sanggang yang berada di daerah dataran tinggi sangat berpotensi terjadinya bencana alam tanah longsor. Faktor terjadinya tanah longsor diantaranya curah hujan yang sangat tinggi, penggundulan hutan, erosi, dan lereng yang terjal.
“Desa Sanggang yang berada di dataran tinggi sangat berpotensi terjadinya bencana alam tanah longsor. Banyak pemukiman warga yang berada di daerah lereng perbukitan sehingga ketika musim hujan tiba, rawan adanya korban jiwa yang diakibatkan oleh bencana alam tersebut. Dengan pembuatan alat mitigasi ini saya berharap mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana tanah longsor.” jelasnya.
Sumadi mengatakan, bahwa kegiatan KKN UNS di Desa Sanggang menyampaikan terima kasih telah membantu Desa Sanggang dalam meningkatkan ketangguhan terhadap bencana tanah longsor.
“Besar harapan alat tersebut dapat bermanfaat dan berfungsi dengan baik di lingkungan masyarakat,” katanya.
Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta |
Sementara, salah satu mahasiswa KKN UNS Kelompok 10, Muhammad Guntur Alamsyah, menerangkan, bahwa program kerja bertajuk “Desa Sanggang Tangguh Bencana dalam Usaha Pencegahan Bencana Tanah Longsor di Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah” bertujuan untuk tanggap bencana tanah longsor.
“Alat ini dibuat dengan harapan warga Desa Sanggang mendapat peringatan dini apabila terjadi bencana tanah longsor. Alat ini juga diharapkan dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh tanah longsor itu sendiri,” terangnya. Rabu, (30/08/2023).
Guntur mengungkapkan, tidak hanya membuat Early Warning System (EWS), para mahasiswa KKN UNS juga membuat peta mitigasi bencana yang di dalamnya memuat daerah-daerah yang rawan bencana longsor dan kebakaran hutan.
“Program kerja lain yang kami lakukan antara lain adalah, melakukan Kajian Risiko Bencana, Penilaian Ketangguhan Desa, Forum Group Discussion (FGD) dan Sosialisasi BPBD, program kerja tersebut disesuaikan dengan tema KKN yaitu DESTANA (Desa Tangguh Bencana),” ungkapnya.
Di sisi lain, Mahasiswa KKN, Aufaiz Dzulfaqor Roid menjelaskan, bahwa Kajian Risiko Bencana dan Penilaian Ketangguhan Desa merupakan program kerja yang dilakukan untuk mengetahui tentang kesiapan suatu desa akan terjadinya bencana, yang nantinya dari kajian dan penilaian tersebut akan dihasilkan kesimpulan.
“Hasil dari KRB dan PKD ditampilkan saat FGD dan Sosialisasi BPBD. FGD dan Sosialisasi BPBD dilakukan untuk menambah pengetahuan masyarakat Desa Sanggang terkait mitigasi dan penanganan bencana,” jelasnya.
Ditambahkan Aufaiz, bahwa para mahasiswa KKN UNS tidak hanya terkait bencana, kelompok KKN ini juga melakukan program kerja yang berinteraksi dengan masyarakat seperti, Desa Mengajar, Kerja Bakti, Senam, Pembuatan Tong Sampah, dan Sosialisasi Kesehatan.
“Desa mengajar, Sosialisasi Kesehatan dan Pembuatan Tong Sampah merupakan program kerja yang melibatkan anak-anak Sekolah Dasar, dalam hal ini mereka diberi pengetahuan mengenai pentingnya menjaga kebersihan, membuang sampah sesuai jenis dan mencuci tangan dengan baik,” tambahnya.
Sementara lanjut Aufaiz, untuk program kerja senam dan kerja bakti banyak melibatkan warga Desa Sanggang, program kerja ini diharapkan dapat meningkatkan keakraban dengan warga Desa Sanggang.
“Kami berharap semoga Desa Sanggang dapat lebih maju dan siap dalam menghadapi bencana tanah longsor dan kebakaran hutan,” pungkasnya. (001/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar