MUNA, suarakpk.com - Siapa yang sangka, sekolah sambil membantu orang tuanya berjualan bensin, namun juara juga di sekolah.
Jarak tempuh dari sekolah ke rumahnya cukup lumayan jauh. Kadang berjalan kaki bersama adiknya dan kadang pula diantar oleh orang tuannya. Itu jikalau ibu bapaknya ada waktu.
Dia adalah Muhammad Ardi dan adiknya Akbar.
Setelah pulang sekolah, Ardi dan akbar gantian jualan bensin pas di depan kantor Kejaksaan Raha.
Pekerjaan itu tiap hari mereka lakukan. Ardi sejak duduk di bangku Sekolah Dasar kelas empat, dia sudah membantu orang tuanya untuk berjualan bensin..
Anak dari pasangan Rasidin dan Wa Sinar ini ketika ditanya sempatkah belajar sambil jualan bensin? Dengan kepolosannya dia menjawab bahwa itu sudah biasa dia lakukan. Karena dia bukan anaknya orang kaya yang hanya bisa duduk di rumah sepulang sekolah.
"Kalau saya ke sekolah semua buku saya bawa. Biar saat pulang sekolah dan gantian sama mama dan bapakku jualan bensin, saya bisa jualan sambil belajar. Dan semua buka saya baca terutama yang untuk dibelanjakan besoknya ,"kata Ardi malam ini.
Dia bilang, tempat jualan bensin untung saja ada tendanya." Jadi kalau panas dan hujan bisa terlindung. Jadi ada waktu untuk belajar,"katanya
Meski dia punya tiga orang adik yang masih kecil kecil, tapi dia mengaku tidak merasa terganggu . Karena kadang dia juga menjaga adiik adiknya yang masih kecil kecil, kalau orang tuanya lagi keluar.
"Alahmdulillah dengan jualan bensin, orangku bisa kasih sekolah saya dan Akbar adikku,"kata Ardi yang baru saja menamatkan pendidikan di sekolah dasar.
Ketika ditanya mau lanjutkan sekolah dimana?
Ardi bilang dia mau ke madrasah saja. "Saya mau pintar agama. Agar kelak saya bisa kasih bangga kedua orang tuaku kalau saya juga bisa pandai dalam agama,"ceritanya.
Meski bapaknya hanya sebagai tenaga honorer di Kejaksaan Raha, namun bisa memberikan yang terbaik buat istri dan keempat anaknya.
"Saya tidak pernah paksakan anak saya untuk bantu mamanya jualan bensin. Tapi karena mungkin darahnya pedagang ikuti mamanya, maka sepulang sekolah dia gantian sama mamanya jualan bensin,"ceritanya Rasidin bapaknya Muhammad Ardi.
Yang sempat saya terharu, kaa Wa Sinar pada wartawan. Waktu anaknya disebut sebagai juara tiga.
Karena untuk murid kelas 6 itu ada empat kelas. Yakni kelas 6a, 6b, 6c dan 6d. Jumlah muridnya sebanyak 94 orang. "Dan anakku Alhamdulillah juara terus dan untuk pengamatan ini dia hanya juara tiga saja. Itupun saya sangat bangga dengan kondisi hidup kami hari ini,"cerita Wa Sinar mamanya Muhammad Ardi. (Udin Yaddi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar