Blora,suarakpk.com – Sedekah Bumi adalah tradisi budaya yang sudah mengakar pada sebagian besar masyarakat tanah Jawa,khususnya Jawa tengah .
Tradisi ini merupakan tinggalan leluhur yang harus dilestarikan,ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat dukuh klatak desa Doplang Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas semua karuniaNya yang diberikan kepada manusia terutama dengan hasil panen yang melimbah sedekah bumi di laksanakan hari jum'at (16-06-2023).
Kali ini kirap budaya dalam rangka sedekah bumi dukuh klatak diikuti semua RT, dan juga dukuh yang ada di desa doplang sekitar ada 50 gunungan, yang berasal dari dusun klatak dan dukuh di luar dukuh klatak, hal ini menggambarkan kekompakan warga desa Doplang karena dukuh klatak merupakan dukuh yang ada di desa Doplang dan merupakan pusat kegiatan Administrasi dan perdagangan, karena desa Doplang berada di pusat kota kecamatan Jati. Sehingga kirab budaya dalam sedekah bumi merupakan icon sehingga oleh kades doplang Agus Supriyono dibuat Semeriah mungkin, dan kesadaran warga dukuh di luar dukuh klatak luar semangat gotong royong nya. Acara kirap budaya, dalam rangka sedekah bumi di awali barisan kades dan perangkatnya disusul marcibend SDN 4,dan rombongan RT,dilanjut rombongan gunungan yang ada,ribuan masyarakat yang hadir untuk menyaksikan kirap budaya ini, di mulai star pukul 13.30 wib dari lapangan banyak ,peserta berjalan ke arah timur dan putar di kantor kecamatan Jati,menuju arah barat kantor BKK,ke kiri arah jalan dukuh klatak menuju punden Nggopati dan menuju lapangan banyak dan finish di lapangan banyak.
Sesampai di lapangan dan disambut hiburan campur sari Bagong Mudo dan hiburan lainnya. Agus Supriyono selaku Kepala Desa Doplang mengatakan, luar biasa sekali kirap budaya dalam rangka sedekah bumi didukuh klatak, tahun ini dan dirinya mengapresiasi pada seluruh RT yang mengikuti kirab budaya, gunungan dan kesenian barongan.
"Saya berterima kasih kepada para Kadus juga yang sudah nyengkuyung sedekah bumi dukuh klatak,sehingga sudah menjadi kebanggaan Desa doplang dan dengan sportif dan semangat yang luar biasa sehingga menimbulkan kesan yang mendalam bagi seluruh lapisan masyarakat klatak, desa Doplang, supaya hal ini bisa menjadi contoh yang baik untuk desa-desa lain kedepannya yang ikut menikmati hasil bumi ini,"jelas Agus Supriyono.
“sedekah bumi ini adalah agenda tahunan yang diadakan oleh semua dukuh dibesq doplang, masyarakat sangat antusias dengan diadakanya kegiatan ini, kreatifitas warga sangat menarik dari kreatifitas gunungan maupun pakaian yang masyarakat gunakan,diantaranya ada yang menggunakan pakaian adat bahkan ada yang membuat seragam sendiri dengan model yang unik.” Ujar Agus Supriyono.
Sementara itu Agil sebagai ketua panitia kirap budaya dalam sedekah bumi yang bertemakan seribu sumber sejuta gunungan, dukuh klatak desa Doplang , mengatakan, “Sedekah bumi juga menjadi simbol penghormatan dan penghargaan masyarakat terhadap alam sebagai karunia yang sangat besar dan telah memberikan hasil bumi yang luar biasa, tentu kita tidak bisa lepas dari hasil alam yang sangat bermanfaat untuk masyarakat”.
Melalui tradisi ini warga berharap agar diberi banyak limpahan rezeki dan dijauhkan dari malapetaka dan mara bahaya oleh Allah Yang Maha Kuasa.
”Acara ruwat bumi atau sedekah bumi juga dilakukan untuk mempererat persaudaraan antar warga juga dimanfaatkan untuk ajang silahturahim, selain itu sedekah bumi juga bertujuan untuk nguri-nguri atau melestarikan budaya Jawa.” Tuturnya agil
Antusias warga yang sangat luar biasa juga dirasakan oleh Cristina salah satu peserta kirap budaya dukuh klatak Desa Doplang .” Saya sangat bangga sekali melihat kemeriahan acara sedekah bumi ini yang disaksikan ribuan orang dan sukses menghibur masyarakat desa Doplang bahkan banyak juga warga dari luar desa yang datang berbondong-bondong melihat kemeriahan kirab budaya dan gunungan sore ini.” jelasnya.
"Badan capek ,dan panasnya sinar matahari. Tidak menghalangi niatnya untuk ikut memeriah dan dan menyukseskan acara kirab budaya dalam sedekah bumi dukuh klatak.," Pungkasnya.(Dwi /red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar