Pembangunan Yang Berkeadilan Topik Utama Dalam Studi Meeting Kongres XII GAMKI di Ambon - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Inalum


 



 

Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

15 Mei 2023

Pembangunan Yang Berkeadilan Topik Utama Dalam Studi Meeting Kongres XII GAMKI di Ambon


AMBON MALUKU, suarakpk.com -Kongres XII GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia) berlangsung di Gedung Christian Center Ambon, Maluku, dari 13 Mei 2023 hingga 18 Mei 2023, dalam Kongres tersebut diisi dengan beberapa studi meeting. Untuk studi meeting pertama pada tanggal 14 Mei 2023 dengan mengambil tema 'Pancasila sebagai sumber inspirasi persatuan, keadilan, dan pemerataan pembangunan”.


Para pembicara yang hadir dalam studi meeting 1 adalah Deputi I KSP Febry Calvin Tetelepta, Ketua Dewan Pembina Puspolkan Indonesia Prof. Firman Jaya Daeli, MS, dan Tenaga Profesional Lemhanas Albertus Prabantoro. Dalam pemaparan pertama oleh Deputi I KSP dengan mengangkat poin inti “Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan”,  dijelaskan bahwa Presiden Joko Widodo mencanangkan pembangunan Indonesia dengan konsep Indonesia Sentris, tidak hanya terpusat di pulau Jawa. Secara khusus, arahan yang diberikan mencakup pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, reformasi birokrasi, dan transformasi ekonomi.


Dalam praktiknya, konsep pembangunan ini didasari fakta masih adanya daerah di Indonesia yang mengalami ketertinggalan. Ini sangat penting karena fakta di lapangan menunjukkan ketertinggalan suatu wilayah disebabkan minimnya sarana dan prasarana. Pembangunan infrastruktur bertujuan menurunkan biaya logistik, mengatas ketimpangan, meningkatkan daya saing, serta memacu pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, pembangunan infrastruktur bukanlah tujuan, tetapi modal untuk mencapai tujuan. Oleh karenanya, pembangunan harus mempertimbangkan banyak aspek agar aspek kemanfaatannya benar-benar berkeadilan sosial.


Bukan hanya terkait layanan publik, pembangunan juga dibutuhkan untuk pengembangan sektor pariwisata. Sayangnya niat baik pembangunan banyak menghadapi kendala dalam pelaksanaannya di lapangan. Sebut saja misalnya masalah pengadaan tanah, tekanan finansial, buruknya koordinasi lintas sektor, kurangnya dukungan pemda, situasi sosial ekonomi paska pandemi, keterbatasan pembiayaan, diskrupsi ekonomi, serta ketidakpastian situasi global.


Sementara, Prof. Firman Jaya Daeli, MS sebagai pembicara kedua mengambil menekankan terkait Aspek Ideologis dan Kebangsaan, beliau kembali mengingatkan bahwa pembangunan di Indonesia haruslah kembali pada ide Indonesia Raya, ide ini berkaitan dengan Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur dalam berbagi bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.


Sebagai contoh adalah terkait pembangunan IKN (Ibu Kota Negara) serta pemindahan pusat pemerintahan dari Jakarta ke Kalimantan, seharusnya dimaknai sebagai usaha pemerintah menerapkan keadilan sosial, terutama untuk mengatasi ketimpangan pembangunan yang selama ini tidak dinikmati secara adil oleh seluruh daerah, terutama daerah-daerah di luar Jawa.


Sedangkan sebagai pembicara terakhir, Albertus Prabantoro menyoroti bagaimana cita-cita para pendiri bangsa terkait pembangunan, utamanya pembangunan kualitas manusia Indonesia, hal ini perlu menjadi perhatian karena saat ini banyak terjadi konflik sosial dan degradasi moral di tengah masyarakat. Ketika persoalan terus berulang, maka pertanyaannya adalah: apakah persoalan yang ada sekarang merupakan cerminan karakter banga atau bentuk nyata dari intervensi pihak asing yang tidak menginginkan kebangkitan Indonesia? Menyalahkan pihak lain mungkin menjadi jawaban paling populer. Namun akan lebih baik jika semua pihak melakukan introspeksi diri, sebab bagaimanapun setiap perubahan muncul dari dalam diri sendiri.


Dalam kesempatan tersebut, Deputi I KSP Febry Calvin Tetelepta mengunjungi stand pameran UMKM guna melihat produk-produk apa saja yang ada. Dan salah satunya stand Omah Sedulur dari perwakilan D.I Yogyakarta, beliau mampir serta membeli produk Wedang Uwuh yaitu minuman khas dari Yogyakarta. Yekti Utami selaku perwakilan dari Yogyakarta merasa senang, produk yang dibawanya disukai oleh para peserta Kongres. (gi/ykti/red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)