MUNA, suarakpk.com -
Perkembangan dunia perbankan di Indonesia terbilang cukup pesat, terbukti dengan banyaknya bank yang hadir dengan fasilitas yang menarik bagi nasabahnya.
Demikian pula dengan salah satu perbankan syariah yang hadir dengan mengedepankan konsep syariat (hukum) Islam dalam setiap sistemnya.
BM BSI KCP Muna, Abdul Aziz Novianto mengatakan bahwa ketika memilih menabung di perbankan syariah, nasabah tak perlu memikirkan soal biaya admin tabungan tiap bulan layaknya di perbankan konvensional. Lantaran tabungan di bank syariah, tak dibebani biaya admin, meski jumlah saldo rekening nasabah bersangkutan nilainya minimum.
''Adil dan Seimbang, kemaslahatan bersama, universalisme,
Bebas Gharar, Zhalim, Masyir, Riba dan Haram,"katanya yang diamini
CBRM KCP Muna, Evan Mardi.
Kemudian kata Abdul Aziz Novianto bahwa keuntungan menabung di Bank dengan Sistem Syariah bebas biaya pemeliharaan tabungan (Bebas Potongan Administrasi), bebas biaya admin bulanan, akad yang diterapkan sesuai Syari'at Islam, tanpa bunga, namun ada nisbah
"Penyaluran dananya sesuai dengan prinsip syariah,"tambahnya.
Selanjutnya, BSI selain bayar pajak juga melayani zakat. Setiap tahunnya itu pelayanan pembayaran zakat yang dilakukan oleh BSI. Artinya uang nasabah dikeluarkan sudah bersih karena semuanya sudah dikeluarkan sesuai peruntukannya di kantor BAZNAS.
Kemudian untuk penarikan lewat ATM. Kalau ATM silver itu penarikan sebesar Rp 5 kita, kalau untuk ATM Gold itu sebesar Rp 10 juta dan kalau untuk ATM Platinum itu sebesar Rp 15 juta.
"Dengan biaya administrasi potongan hanya Rp 1000 untuk silver, Rp 2000 ribu untuk gold dan Rp 3000 untuk platinum. Dan itu secara otomatis terpotong setiap bulannya
Dan masih banyak keunggulan lainnya,"jelasnya.
"Bisa ke BSI untuk mempercayakan ke kami . Apalagi kita ini mayoritas muslim. Karena itu harapan kami adalah marilah kita sama sama membesarkan bank syariah dan juga tidak menutup pintu buat transaksi perbankan untuk umum,. Karena kami tidak batasi untuk non muslim,. Jadi BSI ini untuk seluruh Indoensia"pungkasnya. (Udin Yaddi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar