Blora,suarakpk.com - Dua warga Desa Temulus Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora menjadi korban sambaran petir saat di sawah siang hari. Korban meninggal bernama Jasiran (54), sedangkan Jadi (58) keduanya warga temulus, dirawat di Puskesmas Randublatung.
Kapolsek Randublatung, AKP Les Pujianto menceritakan, sekitar pukul 12.30 wib, korban dan tetangganya sekitar kurang lebih 10 orang berangkat ke sawah milik Jiman (45) warga setempat. Sesampainya di lokasi, semua orang turun ke sawah untuk daut atau mencabut benih padi yang akan ditanam kembali di sawah, pukul 13.30 Wib hujan turun lebat disertai dengan suara petir yang menggelegar dan kilatan petir. Setelah itu, saksi – saksi melihat dan mendapati korban I dalam keadaan terlentang tidak bergerak. Sedangkan, korban II dalam keadaan tengkurap dan masih bergerak berusaha untuk merangkak ke tepi sawah.
“Keduanya warga Desa Temulus. Korban I dibawa pulang ke rumahnya. Sedangkan korban II langsung dilarikan ke Puskesmas Randublatung,” terangnya, kejadian ini terjadi Jumat, (17/03/2023).
Dari hasil pemeriksaan Tim Medis Puskesmas Randublatung, korban I ditemukan nadi tidak teraba atau henti nadi dan nafas (sudah meninggal)
“Dari telinga kanan korban meninggal, mengeluarkan darah. Tidak ada tanda tanda penganiayaan dalam tubuh kedua korban. Sedangkan korban selamat, mengalami kepala merasa pusing, mual dan mendapat perawatan di Puskesmas Randublatung,” ucap Kapolsek.
Selanjutnya, jenazah korban diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan.
AKP les Pujianto menambahkan," Saya berpesan kepada warga diwilayah hukum Polsek Randublatung ,bila ke sawah ,untuk aktivitas di sawah bila gerimis ,hujan di sarankan untuk berteduh cari tempat yang aman ,atau pulang saja untuk keselamatan jiwa.karena saat ingin masih musim hujan ektrim, kalau gerimis dan hujan pasti ada petir dan guntur, yang bisa membahayakan keselamatan jiwa,"tambahnya.(Dwi/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar