Syi'ar Budaya Islami Aswaja Dalam Haul Mbah Kyai Abdul Wahid di Tingkir Lor Kota Salatiga - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Pelantikan Presiden


 


 

Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

16 Maret 2023

Syi'ar Budaya Islami Aswaja Dalam Haul Mbah Kyai Abdul Wahid di Tingkir Lor Kota Salatiga


Penulisan kiswah Makam Mbah Abdul Wahid di Masjid Al Fudhola Kauman

SALATIGA, suarakpk.com – Dalam rangka mempromosikan dan Mensyi'arkan Budaya Yang Islami Aswaja, mala mini, Kamis (16/3/2023) Kelurahan Tingkir Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, menggelar Pawai Agamis dalam rangka Haul Simbah Kyai Abdul Wahid.

Dituturkan, Lurah Tingkir Lor, Asroi,SE, kepada media suarakpk.com, bahwa Route pawai agamis dimulai dari Masjid Sabilal Muttaqien Sanggrahan menuju Masjid Al Fudhola Kauman.

“Beberapa saat dilakukan Prosesi penulisan kiswah Makam Mbah Abdul Wahid di Masjid Al Fudhola Kauman, dan selanjutnya menuju ke Makam Mbah Kyai Abdul Wahid,” tuturnya. Kamis (16/3/2023)

Asroi mengatakan, bahwa kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengingatkan keteladanan dan jasa sebagai Laskar Pangeran Diponegoro sekaligus sebagai Ulama Besar.

“Kirab dalam rangka haul Mbah Kyai Abdul Wahid juga bertujuan untuk mempromosikan dan mensyi'arkan Budaya Yang Islami Aswaja Yang Berciri khas Tingkir Lor,” katanya.

Lebih lanjut, Asroi berharap, dengan digelarnya kegiatan tersebut, dapat menjadi kegiatan rutin tahunan di Tingkir Lor.

“Kegiatan ini diharapkan menjadi Event Tahunan, untuk merekatkan Ukhuwah sekaligus sebagai media untuk mendongkrak Pariwisata Religi Ting Lor sebagai Desa Wisata,” harapnya.

Asroi menjelaskan, dalam kegiatan tersebut, juga disuguhkan beberapa hiburam diantaranya, Tari Prajuritan, Tari Sufi, Teatrikal Walisongo dan Hadroh.

Treatrikal Walisongo

“Treatrikal Walisongo di disuguhkan dari kreatifitas warga RW 6 Tingkir Lor,” jelasnya.

Sebelumnya, Pengasuh Pesantren Masyitoh Tingkir Lor Salatiga KH Abdul Nashir Asyari, menerangkan keberadaan makam tersebut baru diketahui pada awal 2000-an saat ada keluarga Gus Dur yang berziarah. 

Makam Mbah Kyai Abdul Wahid

Diketahui bahwa keluarga besar mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) selama ini berada di Jombang, tepatnya di komplek Pesantren Tebuireng. Namun, tidak banyak yang tahu, ada juga jejak makam keluarga Gus Dur yang berada di Salatiga, tepatnya di Tingkir.

“Yakni adanya makam Kiai Abdul Wahid yang merupakan kakek buyut Gus Dur di Tingkir Lor, Tingkir, Salatiga. Dari Kiai Abdul Wahid terlahir keturunan Kiai Asyari, KH Hasyim Asyari, KH Abdul Wahid Hasyim dan selanjutnya KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur,” terangnya. 

KH Abdul Nashir mengungkapkan, bahwa setelah itu, Gus Dur diketahui berziarah pada 2003. Dia masih ingat, Gus Dur saat ziarah didampingi AS Hikam. Karena Gus Dur ziarah di makam tua itu, selanjutnya silsilahnya ditelisik.

Ulama Tingkir Lor Salatiga

“Dan diketahui itu makam dari mbah Abdul Wahid yang ternyata juga pernah ditulis Mbah Hasyim Asy'ari dalam bukunya ada makam dari leluhurnya di daerah Tingkir,” ungkapnya.

Ditambahkan KH Abdul Nashir, agar peziarah tak kebingungan, dipasang penunjuk arah dan silsilah keluarga besar Gus Dur. Saat ini, keluarga besar Pesantren Tebuireng sering berziarah ke makam Kiai Abdul Wahid.

Untuk diketahui, berdasarkan berbagai referensi dan sumber, bahwa Kiai Abdul Wahid sendiri merupakan putra dari Syekh Abdul Halim bin Syekh Abdurrohman (Pangeran Samhud Bagda) bin Syekh Abdul Halim (Pangeran Benowo) bin Syekh Abdurrohman yang berjuluk Joko Tingkir (Sultan Pajang) bin Sunan Giri (Raden Ainul Yaqin), dan seterusnya hingga menyambung pada Rasulullah Muhammad SAW.

Mbah Abdul Wahid merupakan salah satu pasukan telik sandi (mata-mata) yang tergabung dalam laskar yang di Pimpin oleh Kiai Modjo pada Perang Jawa sekitar tahun 1825 dan ditempatkan di Salatiga. 

Mbah Wahid ini ditugaskan sebagai memata-matai pergerakan Belanda di Salatiga dan cukup lama ikut dalam perang melawan penjajah. 

Beliau direkrut oleh Kiai Modjo yang ditugasi oleh Pangeran Diponegoro untuk merekrut kiai ngaji, warga, untuk laskar pangeran Diponegoro.

Warga sekitar mengenal Mbah Abdul Wahid sebagai Mbah Maksum. Dan nama Mbah Wahid sendiri baru dikenal 20 tahun ke belakang, itu berdasarkan catatan dari keluarga Pondok Tabu Ireng, Jombang.

Mbah Abdul Wahid menetap di Tingkir sampai akhirnya wafat dan makamkan di Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. (001/Ngatman/Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)