MUNA, suarakpk.com -
Demi untuk menyerap aspirasi masyarakat yang ada di daerah pemilihan wilayah Sulawesi Tenggara, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ir Ridwan Bae ST rela berjalan kaki masuk hutan keluar hutan, Kamis (2/3/2023)..
Jikalau diukur panjang jalang, kurang lebih dua kilo meter pulang pergi, tim Ridwan Bae berjalan kaki masuk hutan / perkebunan rakyat.
Setelah selesai meninjau lapangan, maka Ridwan Bae berjanji akan mengusahakan anggarannya pada tahun 2024 mendatang.
Namun sebelum itu, dirinya memberikan kesempatan kepada perwakilan dari Balai Wilayah Sumur (BWS) provinsi untuk memberikan gambaran soal kelayakan apakah sungai tersebut bisa dijadikan bendung untuk irigasi.
Sebab, kalau untuk ukuran lahan mencapai hingga 3000 hektar itu adalah kewenangan pusat dan dibawah itu adalah kewenangan provinsi dan kabupaten.
"Biasanya proyek proyek nasional itu diatas 3000 hektar, maka itu kewenangan pusat dan tentu saya sebagai keterwakilan kalain yang kalian pilih saya akan berjuang untuk itu,"katanya sembari memberikan kesempatan kepada perwakilan BWS untuk menyampaikan soal kajiannya.
Kepala seksi sumber daya air Rehan mengatakan bahwa mereka sudah melihat lokasi yang akan dijadikan lokasi bendung.
"Kami sudah melihat lokasi dimana hari ini terkait agenda salah satu usulan program pemerintah untuk pembangunan bendung untuk mengairi areal lokasi persawahan. Dan kami melihat tadi proses perencanaan hingga pembangunan bendung irigasi,"sebutnya.
Ada empat hal yang harus terpenuhi. Yakni adanya potensi air, dimana potensi sumber air kalau kita melihat tadi potensi air di sungai tolu Laano, ada potensi yang cukup besar untuk dimanfaat sebagai sumber irigasi.
"Tapi nantinya kita lakukan survei dan kajian betul betul kita lihat seberapa besar potensi dari tolu laano ini untuk dibangun bendung,"jelasnya.
Kemudian ketersediaan lahan. Kalau kita melihat untuk areal sekitar sini itu ada potensi lahan untuk dijadikan areal irigasi.
"Ini mempunyai foto grafik yang baik. Sehingga saat kita lakukan survey dititik mana untuk kita jadikan titik utama untuk membangun bendung. Agar kita bisa naikan diketinggian tertentu yang harus disesuaikan sehingga bisa mengaliri lahan dibawahnya hingga lahan terjauh,"urainya.
Selanjutnya terkait ada tidaknya petani. "Kalau saya melihat disini banyak yang berpotensi mata pencaharian sebagai petani. Sehingga kalau areal irigasi ini dibangun akan menjadi mata pencaharian petani dan itu minimal 3000 hektar akan menjadi lumbung pangan di Muna,"urainya
Selanjutnya dari apsrek kesuburan lahan. "Kalau saya melihat ini pasti subur karena banyak lahan lahan produktif disekitar sini,"jelasnya.
Karena itu katanya bahwa ini sangat berpotensi untuk kita kembangkan dibangun daerah irigasi.. "Dan kami dari BWS yang membidangi irigasi hal pertama yang kita lakukan adalah tahapannya melakukan kajian awal berupa study awal.
Sehingga dari beberapa aspek itu diikaji dulu . Selanjutnya akan dilakukan inferstigasi untuk desain bendungnya dan desain jaringan primer dan skunder.
Sehingga harapannya dapat dialiri hingga ke cetak sawah. Karena pencetakan sawah itu sudah mulai dilakukan di PUPR dan kita sudah merintis di Kolaka.
"Tentunya kami juga minta dukungan dari bapak Ridwan Bae untuk dapat senantiasa mendukung program ini agar segera terlaksana,"tambahnya.
Sementara Itu Ridwan Bae menambahkan bahwa apa yang sudah dijelaskan oleh petugas BWS, itu akan disampaikan ulang setelah hasil survey dan pendataan bisa atau tidaknya.
"Tapi gambaran umumnya bahwa sungai Tolu Laano sudah ada potensi untuk dibangunkan bendung,"kata Ridwan Bae yang diikuti tepuk tangan warga sekitar.
Namun lagi lagi kata Ridwan Bae bahwa yang pertama dilakukan masyarakat adalah jangan lagi ada kesulitan sesama masyarakat. Tapi harus sepunuhnya memberikan dukungan.
"Yang akan dirintis pembangunan nanti itu adalah bendung dan bukan bendungan. Sebab, kondisi hari ini itu kita hanya miliki 3000 sampai 3500 perdetik. Karena kalau utnuk bendungan itu hanya ada di Ameroro Ladongi jutaan hektar perdetik,"katanya.
"Krena itu bagi pak camat dan pak kades yang hadir hari ini untuk menyampaikan kepada tokoh tokoh masyarakatnya supaya betul diberikan dukungan maksimal. lKrena dalam waktu tidak lama lagi itu timnya akan segera turun dan saya akan perjuangkan anggaranya di tahun 2024,"ungkapnya.
Jangan lupa kalau jembatan penghubung Muna - Buton dan Tampo - Konsel selesai terbangun, maka Muna ini akan menjadi daerah harapan masa depan masyarakat
"Saya minta kalian damai damai saja agar bendung bisa terlaksana dengan baik,"pungkasnya.
Setelah selesai melakukan peninjauan lokasi buat rencana pembangunan bendung di sungai Tolu Laano, Ridwan Bae bersama rombongan menuju wakuru guna menghadiri undangan pengurus mesjid.
Saat panitia pembangunan mesjid memberikan sambutannya, Ridwan Bae diminta waktunya untuk memberikan arahannya l.
"Terima kasih banyak atas kepercayaan yang diberikan ke saya. Untuk kelangsungan pembangunan mesjid ini, maka saya akan memberikan sumbangan bantuan berupa 1000 sak semen,"kata Ridwan Bae diakhir sambutannya.
Kemudian rombongan Ridwan Bae terus melanjutkan perjalanannya menuju perkuburan Lemoambo lama.
Disana Ridwan Bae ziarah di kubur orang tua dan leluhurnya. Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju Kota Raha. (Udin Yaddi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar