Blora,suarakpk.com - Untuk mengingat peristiwa masa lalu dan Uri uri budaya jawa,Samin surosentiko khususnya budaya yang ada di wilayah kabupaten Blora.Kamis malam, (15/03/2023) telah dilaksanakan prosesi lamporan dan Brokohan (menyalakan obor bersama yang di laksanakan di lapangan desa Ploso kediren).
Sebelumnya di siang hari juga ada acara khusus juga yang di kemas dalam saresehan timbanggunem dan lesungan sebagai narasumber kang Gunrentno sebagai tokoh Samin saat ini, sebagai penabuh lesung dari warga keturunan Samin Surosentiko yang datang di pendopo pengayoman.
Acara juga diikuti ratusan orang dari,Jakarta, Yogya, Semarang, Demak, Solo, Pati, Blora, Ngawi mereka datang untuk melihat pengetan, peringatan 116 ditangkapnya Samin surosentiko untuk mengikuti peristiwa yang dilaksanakan setahun sekali acara siang sampai sore dilanjut kan ke acara malam hari .
Prosesi lamporan obor diawali dari pendopo pengayoman yang merupakan cikal bakal pertama kali eyang samin Surosentiko masuk wilayah Blora kala itu,ini juga termasuk, petilasan eyang Samin Surosentiko, menuju lapangan desa, yang berlokasi di belakang balai desa Ploso kediren yang berjarak 1000 meter mengeti atau memperingati 116 tahun di tangkapnya Samin Surosentiko oleh pemerintah Belanda kala itu, yang dikemas dalam even kebudayaan Adi Luhung dengan tema suluh Samin Surosentiko kanggo kebencian ini mengandung arti yang luar biasa untuk anak cucu, generasi sekarang.
Setelah masuk lokasi lapangan warga yang mengikuti prosesi ini membawa obor yang di nyalakan dari pendopo pengayoman menuju lapangan, pusat kegiatan, begitu warga yang jumlahnya ribuan masuk lokasi pusat acara, warga berdoa memohon kepada Tuhan, dan ucapan terima kasih acara berlangsung aman, tidak hujan setelah ada prakata dari sepuh Samin Surosentiko. Mbah saru, pesan pesan dalam bahasa Jawa,kepada warga maupun keturunan Mbah samin Surosentiko yang hadir, kemudian dengan aba aba dari sepuh diteruskan penyalaan obor sebanyak 1907 buah oleh petugas, kemudian warga mengelilingi obor obor yang sudah menyala dan ada persembahan dan makanan,serta sesajen untuk Brokohan sebagai acara penutup acara ini.
Setelah warga mengelilingi obor dilanjutkan Brokohan yang di pimpin sepuh membacakan wejangan dan doa brokohan, setelah itu makanan yang ada dilokasi di bagi ke warga untuk dimakan bersama di lapangan sebagai simbul berkah untuk warga yang hadir ada juga warga yang mengambil hasil panen berupa buah dan lonjoran pari yang sudah di siapkan.
Camat Randublatung Sutarso,S.,Sos. Kepada media suarakpk menjelaskan,"0/ acara ini sudah masuk acara tahunan dinas pariwisata Blora, sehingga kedepannya bisa lebih dipromosikan sebagai icon wisata religi di kecamatan Randublatung, hal ini perlu dilestarikan warga dan dinas pariwisata Blora sebagai ajang Visata dan uri uri budaya Adi luhung tinggalan leluhur yang perlu dilestarikan,"jelas Sutarso.
Nampak hadir di lokasi puncak acara, sepuh Samin Surosentiko dari kabupaten Pati Edi Wuryanto anggota DPR-RI komisi IX, camat Randublatung Sutarso, kades Ploso kediren, Juwadi. (Dwi/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar