Blora, suarakpk.com -Dalam rangka Pencegahan Stunting PLKB, Puskesmas Doplang, puskesmas randulawang ,dan lintas sektor Kecamatan Jati melaksanakan kegiatan Rembuk STUNTING (Strategi Konvergensi Penanggulangan dan Pencegahan Stunting) pada hari Kamis, (16/02/2023) yang bertempat di pendopo kecamatan Jati Manggala Praja.
Rembuk Stunting merupakan langkah penting yang dilakukan oleh kecamatan untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat. Pada kesempatan ini turut hadir Technical assistan percepatan penurunan stunting kabupaten Blora Lilik Hernanto, S.km., M.kes., Camat Jati Drs.Mohari, Perwakilan dari Polsek, dan Koramil Doplang, Kepala Puskesmas Doplang Surahman, Kepala Puskesmas Randulawang Sugino, Kordinator PLKB Jati Rizky, Bidan Kordinator, Petugas Gizi, Kepala Desa SE Kecamatan Jati, Ketua TP PKK desa, dan OPD lintas sektor.
Dimana dilanjutkan dengan sesi diskusi dan pendeklarasian komitmen. Tujuan diadakannya pertemuan ini yaitu menyampaikan hasil analisis situasi dan mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah serta menyepakati rencana kegiatan Strategi Konvergensi Penanggulangan dan Pencegahan Stunting sejak hulu, dengan sasaran calon pengantin, dan ibu hamil.
Dalam pembukaan Mohari berharap," dalam penuntasan masalah stunting di harapkan adanya kerja sama antara lintas sektor, yang ada di kecamatan Jati, dan transparansi diharapkan angka stunting bisa menurun. Karena anak- anak merupakan generasi penerus bangsa, supaya bisa menuju Indonesia yang lebih baik kedepannya.
," harapnya.
Dalam pidatonya Lilik menjelaskan," Stunting di kecamatan Jati sejumlah 188 (7,53%) dan yang beresiko stunting adalah 983 (11,1%). Dengan adanya Rembug Stunting ini diharapkan jumlah stunting di kecamatan Jati menurun dan penanganan atau tindakan yang dilakukan bagi beresiko stunting bisa lebih maksimal dan efektif. Kerjasama semua lintas sektor sangat dibutuhkan dalam penanganan stunting ini" jelasnya.
Calon pengantin adalah ujung tombak, dalam hal ini calon pengantin khususnya calon pengantin wanita harus sudah siap, dan matang secara mental, usia, dan fisik saat hendak menikah. Dikarenakan bilamana calon pengantin wanita tidak memenuhi syarat, apalagi bila ukuran Lingkar Lengan Atas (Lila) di bawah 23,5 cm akan masuk dalam kategori Kekurangan Energi Kronis(Kek).
Calon pengantin dengan Kondisi Kek perlu di perhatikan, karena bilamana nanti hamil, dan saat melahirkan bayinya akan (BBLR) Berat Bayi Lahir Rendah dengan berat di bawah 2,5 kg dan panjang badan bayi di bawah 48 cm, bila di biarkan, dan tidak segera di tangani akan berjalan ke arah stunting.
Selain itu Seorang ibu hamil harus mempunyai status gizi yang baik dan mengonsumsi makanan yang beranekaragam baik proporsi maupun jumlahnya. Ibu hamil harus mengkonsumsi makanan lebih banyak karena harus memenuhi kebutuhan zat gizi untuk dirinya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan janin/bayinya.
Bila makanan ibu sehari-hari tidak cukup mengandung zat gizi yang dibutuhkan, maka janin atau bayi akan mengambil persediaan yang ada didalam tubuh ibunya, seperti sel lemak ibu sebagai sumber kalori, zat besi dari simpanan di dalam tubuh ibu sebagai sumber zat besi janin, atau bayi. Demikian juga beberapa zat gizi tertentu tidak disimpan di dalam tubuh seperti vitamin C dan vitamin B yang banyak terdapat di dalam sayuran dan buah-buahan.
Adapun asupan gizi yang perlu dipenuhi ibu hamil seperti asam folat yang bisa didapatkan dari konsumsi seperti hati, kacang-kacangan, telur, sayuran berdaun hijau tua, serta kacang polong, Kalsium ditemukan pada susu, yoghurt, keju, ikan dan seafood yang rendah merkuri, seperti salmon, udang, dan ikan lele, tahu yang mengandung kalsium dan sayuran berdaun hijau tua, vitamin D, zat besi Ibu hamil membutuhkan 27 miligram zat besi sehari. Untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi tersebut adalah dengan mengonsumsi makanan, seperti daging merah tanpa lemak, unggas, dan ikan. Pilihan makanan lain yang mengandung zat besi, yaitu sereal yang diperkaya zat besi, kacang-kacangan, dan sayuran, dan ibu hamil wajib konsumsi Tablet Tambah Darah setiap harinya, perlu di ingat saat konsumsi TTD tidak boleh berbarengan dengan, susu, kopi, coklat, dan teh, karena terdapat senyawa Tanin yang dapat hambat penyerap zat besi, dan Protein sangat penting dan harus dipenuhi selama kehamilan untuk memastikan pertumbuhan yang baik dari jaringan dan organ bayi, termasuk otak. Protein ini membantu pertumbuhan jaringan payudara dan rahim ibu selama kehamilan. Protein berperan dalam meningkatkan suplai darah ibu, sehingga memungkinkan untuk mengirimkan lebih banyak darah ke bayi, dan berperan dalam pertumbuhan janin, maupun bayi.(Dwi/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar