BANTUL, suarakpk.com -Warga RT 01 Padukuhan Jambon Kalurahan Bawuran Kapanewon Pleret Bantul merasa sangat kecewa dengan rusak parahnya jalan lingkungan sepanjang 200 meter yang merupakan akses utama warga dalam beraktifitas, menurut keterangan warga kerusakan jalan tersebut diakibatkan oleh lalu-lalang truk pengangkut material saat berlangsungnya pengerjaan proyek pembangunan Jembatan Guyangan serta Talud Kali Celeng yang masuk wilayah Kalurahan Wonolelo pada akhir Tahun 2022 lalu.
Pantauan tim investigasi suarakpk.com dilapangan menemukan kebenaran jika telah terjadi kerusakan pada struktur aspal jalan lingkungan tersebut, Gondo (35) yang merupakan Ketua RT 01 Padukuhan Jambon saat diwawancara dirumahnya pada siang tadi Sabtu, Tanggal 4 Februari 2023 membenarkan jika kerusakan jalan di wilayahnya tersebut akibat lalu-lalang truk pengangkut material saat pembangunan jembatan dan talud di wilayah Wonolelo, Gondo juga menyampaikan jika penurunan struktur jalan mencapai 50 centimeter, sehingga membuat lobangan dalam yang bisa berakibat fatal jika ada kendaraan yang melewatinya.
"Memang benar, kerusakan jalan ini akibat dilewati truk pengangkut material saat pembangunan jembatan dan talud di Wonolelo, jalan sampai amblas 50 centi, sehingga terbentuk lobang dalam yang bisa berakibat fatal jika dilewati kendaraan", tutur Ketua RT 01.
Senada, salah satu warga yang enggan disebut namanya saat dikonfirmasi suarakpk.com ditempat yang sama juga memberikan keterangan yang tidak berbeda dengan Ketua RT 01, bahkan warga menilai pihak pemborong proyek jembatan dan talud di Wonolelo tutup mata dengan rusak parahnya jalan lingkungan di Padukuhan Jambon dampak dari Lalu-lalang Truk Proyek. Warga juga sudah mengadu ke pihak Pemerintah Kalurahan Bawuran agar disampaikan kepada pihak terkait agar ada perbaikan jalan tersebut.
Sementara Lurah Bawuran Supardiyono S.Sn atau yang akrab dipanggil Lurah Made saat ditemui dirumahnya pada hari yang sama menjelaskan jika pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak pemborong terkait keluhan warga tersebut, namun sudah beberapa kali diagendakan untuk bertemu dan berembuk, pihak pemborong proyek jembatan maupun talud di Wonolelo tidak hadir.
"Warga sudah lama mengeluh ke kami terkait rusaknya jalan lingkungan akibat dilewati truk pengangkut material saat ada proyek jembatan dan talud, dan kami selaku pemerintah Kalurahan Bawuran sudah mengkomunikasikan dengan pihak pemborong, namun beberapa kali dijadwalkan untuk bertemu dan berembuk, pihak pemborong tidak hadir", jelas Lurah Made.
Tunggu investigasi lanjut tim suarakpk.com yang akan mengkonfirmasi pihak pemborong proyek jembatan maupun talud dikantornya pada Senin depan. (Jimy/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar