Blora ,suarakpk.com - Saat memimpin Rakor Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2022 dan Rencana Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting 2023, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, ST., MM, meminta stekholder terkait untuk penurunan stunting, dan program Bapak Asuh harus terus digalakkan diblora.
"Program bapak asuh ini harus kita lakukan terus menerus. Kemarin sewaktu rakor dengan Gubernur Ganjar Pranowo di kampung Samin Sambongrejo mengapresiasi dan meminta program bapak asuh untuk diteruskan dan digalakkan ," paparnya.
Wabup Tri Yuli Setyowati saat rakor di Aula Bappeda Lantai 2 yang diikuti sejumlah Camat, Kades dan Kepala kelurahan, Selasa (31/1/2023).
Tri Yuli Setyowati mengajak seluruh pihak terutama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten, Kecamatan hingga Desa/Kelurahan untuk menurunkan angka stunting di Blora secara menerus.
Ditandaskan tri yuli Setyowati , ujung tombak percepatan penurunan stunting adalah desa dan kelurahan. "Desa dan kelurahan merupakan ujung tombak, karena memiliki peran penting sinkronisasi perencanaan dan penganggarannya dan Kemudian mengoptimalkan penggunaan dana desa untuk anggaran stunting ini," jelasnya.
Untuk itu,wabub tri Yuli Setyowati yang juga Ketua TPPS Kabupaten Blora meminta TPPS tingkat desa atau kelurahan untuk memastikan sasaran prioritas dan mengkoordinasikan pendataan sasaran secara benar , rutin serta memperkuat pemantauan dan evaluasi yang kontinyu.
Untuk menunjang itu, lanjutnya, harus ada peningkatan kapasitas aparat desa, kader dan masyarakat umum. Tujuan utama dari ini semua adalah Blora menyumbangkan generasi emas Indonesia di tahun 2045. Karena penurunan stunting ini merupakan hal yang harus dilakukan untuk investasi SDM.
Dikemukakan, pencegahan stunting, harus mengutamakan deteksi dini dengan mencari masalah pertumbuhan.
"Wabun tri Yuli Setyowati menegaskan Camat, Kades maupun Lurah untuk mencegah stunting harus mengutamakan deteksi dini mencari masalah pertumbuhan, bukan mencari kasus-kasus stunting," pungkasnya.(Dwi-krisna/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar