SEMARANG, suarakpk.com - Dalam rangka meningkatkan ketrampilan dan ekonomi petani di Jawa Tengah, Forkompenab (Forum komunitas peduli nasib Buruh) belum berapa lama ini, menggandeng Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah dalam penyelenggaraan pelatihan peningkatan SDM Petani di Hotel IBIS Semarang.
Pelatihan yang dimulai dari tanggal 10-12 November 2022, menghadirkan beberapa narasumber diantaranya dosen pertanian dan Bisnis UKSW, DR.Ir.Lieli Suharti,MM,PhD, dan diikuti oleh 30 Peserta dari perwakilan petani yang ada di Jawa Tengah, seperti dari Temanggung, Wonosobo, Boyolali, Kota Semarang, Ungaran, Kendal, Demak dan Salatiga.
Ketua Umum DPP Forkompenab, Rohimin, menuturkan bahwa, kegiatan pelatihan dilaksanakan mendasari masukan dari kelompok tani, seperti petani kopi dan tembakau yang ada di Temanggung dan Wonosobo, dimana produksi dan harga jual menurun.
“Untuk itu kami melakukan audensi dengan Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, yang selanjutnya difasilitasi untuk melaksanakan pelatihan peningkatan kapasitas SDM Petani, bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah,” tuturnya.
Sementara, dosen pertanian dan Bisnis UKSW, DR.Ir.Lieli Suharti,MM,PhD, memberikan pelatihan selama dua sesi dengan materi perkembangan kapasitas SDM Petani menuju petani mandiri inovatif dan sejahtera, serta materi tantangan sektor pertanian di era industri 4.0, perkembangan teknologi dan pentingnya kewirausahaan dalam pertanian.
Menurut Laeli, supaya petani meningkat produksi dan sejahtera secara ekonomi, maka petani tidak hanya fokus pada kegiatan "on farm" saja, tapi harus mengaitkan kegiatan "off farm".
“Terkait industri hulu sampai hilir, untuk itu petani harus memiliki pola pikir wirausaha dan menentukan peluang pasar, sebagai contoh petani singkong, bisa mengolah singkong menjadi kripik singkok atau singkok keju dengan rasa yang enak dan kemasan yang menarik, sehingga bisa dijual dengan harga yang tinggi,” ujarnya.
Di sisi lain, salah satu pelaku wirausaha sektor pertanian dari KUB Global Agro Jaya, Kalikajar Wonosobo, Danang, yang juga menjadi pemateri tentang strategi pemasaran, menjelaskan bahwa keberhasilan pemasaran diantaranya ditentukan oleh produk yang bermutu, harga yang kompetitif, tempat yang strategis, promosi yang gencar, lakukan penasaran online. Selama ini Danang bersama KUB global Agro Jaya memasarkan kripik buah (salak, nangka), bumbu masakan, gula aren semut, coklat, kopi, Daging Sapi.
Sementara, Kepala badan Kesbangpol provinsi Jawa Tengah Haerudin,SH,MH sebagai pemateri tentang nasionalisme, menandaskan, bahwa petani harus memiliki jiwa nasionalisme sehingga akan tumbuh rasa mencintai bangsa dan negaranya sendiri.
“Sebagai wujud kongrit petani yang punya jiwa nasionalisme adalah ikut andil mensukseskan program pertanian, ketahanan pangan dan mencintai produk Indonesia,” tandasnya.
Pantauan di lapangan, Kuscahyo Budi Prayogo, yang mewakili Kepala Distanbun Provinsi Jawa Tengah, berharap dengan bekal pelatihan yang sudah dilaksanakan selama tiga hari, dapat ditularkan dan dipraktekkan ke teman teman kelompok tani yang lain.
“Sehingga akan semakin meningkat produktivitasnya, inovasinya dan menjadi petani yang sejahtera,” pungkasnya. (Endar/Radaksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar