KULONPROGO, suarakpk.com -Talud atau bangket penahan sisi jalan sepanjang 172 meter yang berada di area persawahan sebelah selatan Pedukuhan Karang Kalurahan Sidorejo Kapanewon Lendah Kulon Progo rusak dan ambrol, ironisnya talud/bangket tersebut baru selesai dibangun oleh Pemerintah Kalurahan Sidorejo kurang lebih dua bulan yang lalu.
Pantauan tim investigasi suarakpk.com dilokasi pada Senin Tanggal 28 November 2022 terlihat tidak adanya papan proyek di lokasi dan didapati ada bangunan talud/bangket sekitar 8 meter sudah rusak ambrol dan ada juga bangunan talud lainnya yang sudah miring dan hampir roboh.
Menurut Pm(60), salah seorang petani yang kebetulan berada di area talud yang roboh saat diwawancara menuturkan jika dari awal terkait pelaksanaan proyek tersebut dirinya sudah ragu, apakah talud/bangket nya kuat, karena pondasi talud kedalamannya kurang dan timbunan tanah di sisi utara asal asalan yang penting rata dan juga tidak dipadatkan.
"Dari awal saya sudah ragu mas, bangun talud kok seperti itu, kayaknya asal jadi, setahu saya kalau bangun talud lainya itu pondasinya digali agak dalam jadi biar kuat, dan diberi Pralon untuk lubang-lubang resapan di sepanjang talud, kalau ini bangunanya langsung numpang kayaknya, ada sih yang digali tapi tidak terlalu dalam, jadi kan gak kuat", tuturnya.
Pm juga merasa kecewa karena sudah sekitar 2 mingguan talud ambrol tapi belum diperbaiki, padahal teman teman sudah melapor ke Kalurahan.
"Saya dan konco-konco sudah melapor mas, tapi kok hampir dua mingguan gak ada reaksi dari pamong kalurahan, itu materialnya menimpa tanaman padi kan jadi mati mas", ucapnya sambil menunjuk ambrolnya talud yang mengenai tanaman padi.
Senada, Sry(65) yang juga petani setempat, dirinya mengaku menyaksikan saat pengerjaan proyek talud/bangket tersebut, menurutnya untuk galinnya kurang dalam saat pemasangan pondasi talud, dan untuk campuran semen sama pasirnya juga kurang standar.
"Pas proyek berjalan saya lihat ini galinya yang untuk pondasi talud kok waton opo gak roboh nanti pas hujan", ujarnya.
"Campurannya juga gak sesuai kayaknya mas, lha itu nyatanya sudah ambrol, dan bisa pecah-pecah kayak gak nempel antara campuran dengan batunya, bangunanya cuman nempel diatas tanah sawah gak ada pondasi, padahal tanah sawah kan lembek mas, harusnya digali agak dalam buat pondasinya, agar bisa kuat", imbuhnya.
Sementara, Lurah Sidorejo Sutrisna saat ditemui di Kantornya Balai Kalurahan Sidorejo pada Selasa Tanggal 29 November 2022 menjelaskan jika memang benar talud disana memang baru dibangun sekitar dua bulan lalu, serta talud tersebut merupakan proyek Kalurahan Sidorejo dengan anggaran sebesar 75 juta rupiah diambilkan dari Dana Desa dan bangunanya sepanjang 170 meter.
"Benar proyek talud disana itu proyek Kalurahan Sidorejo dan dikerjakan TPK Kalurahan, RAB nya juga ada, namun untuk lebih jelasnya nanti bisa ditanyakan ke TPK saja, " jelasnya.
Sutrisna berdalih jika talud yang ambrol dan jebol di akibatkan karena saluran air di sisi utara jalan yang ada taludnya, pas hujan deras banjir dan airnya meluap sampai jalan, jadi kena bencana alam dan pihaknya juga sudah melaporkan ke Dinas PMD, terkait dalam hal ini dinas yang menaungi desa, dan hingga saat ini masih menunggu hasil dari dinas tersebut untuk perbaikanya.
"Talud jebol dan ambrol itu pas hujan deras kemarin, saluran air meluap sampai kejalan, tapi pas kejadian itu saya tidak tau, mungkin ambrolnya pas kena banjir itu mas", kilahnya.
"Kita sudah melaporkan ke dinas terkait bahkan juga ke BPDB terkait ambrolnya talud, namun kapan mau diperbaiki, kita masih menunggu intruksi dari dinas tersebut", tambah sutrisna.
Saat disinggung tidak adanya papan proyek dan speck kontruksi talud, Sutrisna menjawab kalau memang belum dipasang papan proyeknya dan menyuruh tim investigasi menanyakan langsung sama TPK.
Disisi lain, TPK Kalurahan Sidorejo saat dikomfirmasi melalui pesan whatsApp belum bisa memberikan keterangannya dan berjanji mau bertemu dengan tim investigasi suarakpk.com esok harinya. (Jim/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar