Hubungan antara Bupati dan Wakil Bupati Kendal, dikabarkan tidak harmonis lagi, hal tersebut dikhawatirkan akan berdampak negatif pada tata kelola pemerintahan kabupaten Kendal.
Sebagaimana diungkapkan Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) Jawa Tengah, HR Mastur Darori SH, Msi, bahwa dirinya merasa prihatin adanya fenomena baru di pemerintahan Kendal, menurutnya, bila Bupati dan Wakil Bupatinya tidak harmonis dalam mengelola Pemerintahan hanya demi egonya masing-masing, akan dapat mengorbankan kepentingan Rakyat Kendal.
”Sinyalemen adanya dualisme kepemimpinan di pemerintahan Kendal mulai mencuat, pasca adanya isu bagi-bagi kavling beberapa organisasi perangkat Daerah (OPD) di Kendal yang semakin terpolarisasi, baik secara struktural maupun kultural, sehingga berdampak terhadap tata kelola pemerintahan Kendal yang mestinya dilaksanakan secara sinergis, professional, efektif dan efisien tanpa sekat politik dan kepentingan kelompok tertentu,” ungkapnya saat ditemui di rumahnya. (Jum'at 29/9/2022).
HR Mastur mengatakan, jika hal tersebut dibiarkan, maka menjadi kurang baik dan bisa berdampak terhadap kepentingan rakyat kendal secara umum.
Mastur berharap, polarisasi kekuasaan di pemerintahan kendal ini, harus segera diakhiri demi kepentingan Rakyat Kendal secara umum.
"Sebenarnya sesuai peraturan perundang -undangan, sudah jelas Hak dan kewajiban, kewenangan Bupati serta Wakil Bupati, yang keduanya laksana dua sisi mata uang yang saling melengkapi, melekat dan tak dapat dipisahkan. Maka sebaiknya dualisme kepemimpinan di pemerintahan Kendal agar segera dihentikan, dan kembali kepada rule of game, sesuai niat awal untuk memajukan kendal secara berpasangan bukan secara berpapasan,“ harapnya.
Sementara itu Wabub Kendal, H. Windu Suko Basuki saat dikonfirmasi lewat WhatsApp mengaku, jika dirinya belum memonitor.
"Saya malah belum memonitor," tuturnya.
Terpisah, Bupati Kendal, H.Dico.M.Ganinduto, B.Sc, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (28/9), media suarakpk hanya ditemui oleh petugas resepsionis, Ayu, yang mengatakan Bupati sedang ada kegiatan keluar.
“Pak Bupati sedang ada kegiatan keluar," terangnya.
Ayu menyampaikan, Pak Bupati jarang hadir, dan pekerjaan seperti tanda tangan dan lainya dikerjakan di rumah dinasnya.
"Pak Bupati jarang pinarak pak, pekerjaanya banyak yang dikerjakan di rumah dinasnya," ucapnya.
Saat diminta buku tamu, ayu pun mengatakan, tidak buku tamu, dirinya memberikan nomor hp ajudan Bupati.
“Maaf pak, tidak ada buku tamu di sini, silahkan bapak menghubungi ajudan bapak Bupati ya,” pungkasnya.
Hingga berita ini ditayangkan, media suarakpk belum memperoleh konfirmasi langsung dari bupati Kendal. (Tim/Red).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar