Blora, suarakpk.com - Bersama jajarannya danramil 09/Randublatung,kodim 0721/Blora kapten Chb Sudiyono didampingi pihak desa mengunjungi rumah anak asuh penderita stunting yang berada di dusun Bladek Rt 05 Rw 05 desa Pihak nya sangat prehatin denga keluarga penderita stunting saat ini,sehingga bersama jajarannya meninjau langsung ke rumahnya, sebagai orang tua asuh anak yang mengalami stunting telah memberikan bantuan berupa sembako,dan makanan penunjang untuk bisa tumbuh kembang menjadi anak yang sehat dan cerdas,sebab mereka semua anak anak itu nantinya menjadi tulang punggung NKRI,makanya harus menjadi anak cerdas,dan sehat dan kuat ke depannya.jelasnya.
Sebagai Danramil 09/Randublatung akan selalu berkordinasi dengan pihak desa kutuan dan puskesmas kutuan terutama bidan desa, Ahli gizi,dan kader posyandu untuk selalu memperhatikan Kondisi anak- anak kurang gizi penderita stunting ini, karena di katakan gizi kurang atau stunting ada beberapa kategori yaitu BB/U, BB/PB, BB/TB, setelah itu di hitung masuk di minum berapa SD kalau minus 3 ke bawah atau garis merah anak tersebut stunting, semoga dengan penanganan bersama kita semua bisa membuat anak ini bisa tumbuh kembang 6 bulan kedepan dengan pertumbuhan normal seperti anak sebayanya.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.
Untuk menekan angka tersebut, masyarakat perlu memahami faktor apa saja yang menyebabkan stunting. Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
Tidak hanya itu Faktor lainnya yang menyebabkan stunting adalah terjadi infeksi pada ibu, ibu KEK atau LILa di bawah 23,5cm, Tabu masyarakat terkait makanan, kehamilan remaja, gangguan mental pada ibu, jarak kelahiran anak yang pendek, dan hipertensi. Selain itu, rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan anak.(Dwi/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar