Blora,suarakpk.com - Lomba gropyok tikus sebagai hama padi nomor 1, bertempat disawah masing masing desa di 19 desa di wilayah kecamatan kedungtuban ( ada 11 desa), dan kecamatan Kradenan( 5 desa) kesemuanya masuk wilayah kabupaten Blora Jawa Tengah, pelaksanaan lomba gropyok tikus bertepatan HUT RI ke-77, hal ini juga di sambut baik oleh petani dan warga yang mengikuti lomba gropyok tikus.
Lomba gropyok tikus di Blora selatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan FGD (Forum Grup Discussion ). Jum'at, (12/08/2022) di polres blora yang dihadiri oleh Forcompinda, dinas terkait, Kapolsek, kades, perwakilan petani.
Memang hama tikus menjadi salah satu momok bagi petani di Blora selatan terutama di kecamatan kedungtuban, Kradenan, Randublatung, dan kecamatan cepu Karena ke 4,wilayah ini mempunyai sumur Patek bawah tanah yang merupakan sumber air untuk mengairi sawah di musim kemarau maupun penghujan.
Sehingga petani di daerah ini bisa panen padi 3 kali dalam setahunnya.Makanya wilayah nya menjadi sasaran hama tikus selama ini.
Menurut kardi (40) warga desa medalem saat dikonfirmasi media suarakpk, " Hama tikus selama dua tahun terakir ini sangat merugikan petani hasil panen gak bisa maksimal,selama dua tahun ini petani rugi hasil panen hanya 20/40% bisa dibawa pulang.kalaupun pakai jebakan tikus memakai aliran listrik hasil panen bisa maksimal, tetapi itu sering memakan jiwa manusia karena jebakan arus listrik ini sangat berbahaya bagi keselamatan manusia di
sawah," ungkapnya.
Selain itu Kardi juga menambahkan," Dengan adanya lomba gropyok tikus ini dirinya dan warga petani desa medalem merasa terbantu dengan program ini dari Kapolres blora.semoga program seperti ini bisa berlanjut lagi mumpung ini petani belum mengairi sawahnya masih belum di tanami padi lagi,sehingga gropyok tikus sawah bisa lebih mudah karena gak ada air di sawah,"
tambahnya.
Menurut sekdes medalem Hanam , lomba gropyok tikus di ikuti 4 kecamatan diantaranya kecamatan Kradenan dan kecamatan Kedung Tuban, kecamatan Randublatung, kecamatan Cepu, semua ada( 19 ) desa yang warganya /petani mengikuti lomba gropyok tikus dari kecamatan Kradenan 5 desa, sumber,Kradenan,Mojorembun,medalem,Nglungger, dan dari kedungtuban ada (11) desa meliputi desa Nglandeyan,Wado,Pulo,Gondel ,Tanjung ,Sidorejo,Sogo,Ketuwan, Kemantren, Panolan, Jimbung, Kecamatan cepu 1 desa Jipang, kecamatan Randublatung 2 desa kutukan,desa Sumberejo.
Masing masing desa dari pihak Polsek dan kepala desa sudah woro-woro membuat publikasi mengenai adanya lomba grobyok tikus 4-5 hari sebelum HUT RI-77, kepada warga dan petani.Tetapi semuanya di serahkan ke petani masing masing desa. Hanam menambahkan dari hasil lomba gropyok tikus sawah diperoleh data hasil tangkapan tikus sawah dan mendapat tikus terbanyak desa Medalem mendapat tangkapan, 4258 ekor, desa sumber 2969 ekor (kecamatan Kradenan) desa Nglandeyan 2053 ekor (kecamatan kedungtuban) ada juga juara harapan 1,desa Wado 1741 ekor ( kecamatan kedungtuban) harapan ke 2 desa Nglungger 1215 ekor (kecamatan Kradenan) harapan ke 3 desa Mojorembun 1083 ekor.
Saat media suarakpk
konfermasi ke kapolsek kradenan polres Blora AKP Lilik Eko Sukaryono S.H.M.H., pihaknya bersama camat Kradenan Nunik D Listyo Herniyati, danramil 10/kradenan kapten inf Munawar, kades, perangkat desa. Bersama juga terjun langsung dilapangan saat gropyok tikus,dan pas penghitungan juga ikut menyaksikan nya bersama sama dengan personil dari Polsek Kradenan dan personil Koramil 11/ Kradenan," pungkasnya.
Lilik menambahkan, "untuk pengawasan lapangan dari polres Blora diserahkan masing masing Polsek dan bekerja sama dengan pihak kecamatan maupun dengan pihak desa sasaran lomba gropyok tikus dalam rangka HUT RI-77, ini merupakan salah satu cara mengurangi hama tikus yang sangat baik dan hasilnya untuk petani juga dan tidak membahayakan jiwa manusia,tambahnya.(Dwi/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar