Mutasi Sebagai Political Wiil PJ Bupati Muna Barat - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Inalum


 



 

Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

12 Agustus 2022

Mutasi Sebagai Political Wiil PJ Bupati Muna Barat

 


MUNA BARAT, suarakpk.com - 


Mutasi di lingkup pemerintahan Muna Barat yang baru saja dilaksanakan PJ DR Bahri,  oleh BKD mengakui kalau itu masih saja terjadi kesalahan atas pengetikan. Baik jabatan maupun pegawai yang dilantik.


Juru bicara Bupati Muna Barat, Muhammad Fajar Fariki mengatakan bahwa, meski  mutasi yang dlakukan oleh PJ Bupati Muna Barat adalah bentuk  konsistensi  dan political wiilll untuk menata  birokrasi agar  lebih baik  dan berorientasi pada layanan, namun dirinya tetap minta maaf atas kekeliruan penulisan tersebut.


Sebab, implementasi sikap ini tentu  kalau ada kekeliruan dalam perjalanannya oleh instansi teknis, maka sesuatu yang bisa dimaklumi  khususnya dalam pengetikan nama  dan jabatan.


Apalagi kata dia pada saat pengetikan nama dan jabatan lama dan jabatan baru, itu usai pengetikan kembali disortir ulang. 


"Namun apa daya. Semua kita sudah lakukan sesuai kemampuan kami sebagai manusia  hambah Allah. Tapi itu masih juga terjadi kekeliruan  Karena itu kami minta maaf sebelumnya,"ucapnya sambil meminta kepada yang bersangkutan untuk lakukan koordinasi ke BKD.


Apalagi sambung Fajar Fariki yang juga Plt Kadis Kominfo ini mengatakan kalau kesalahan penulisan itu hanya satu orang, dan tidak representatif untuk menyatakan bahwa kalau ini semua kesalahan pada kebijakan mutasi.


Karena kita ketahui bersama bahwa dalam setiap kebijakan kalau ada  human eror, itu adalah hal yang  biasa. Apalagi kalau kesalahan penulisan.


Kalau kita analogkan ini sama dengan simpul sapu. Kalau ada satu lidi yang kecil dan rusak atau patah, maka namanya tetap Sapu. 


Human eror yang kecil ini, mestinya  jangan terlalu di buat menjadi bombastis. Sebab ini adalah sebuah kesalahan yang ada maafnya.


"Karena itu saya berharap teman teman dan juga ASN harus lebih bijak melihat sebuah persoalan. Istilahnya jangan  terlalu  tendensius,"jelasnya.


Kalau ibarat penelitian untuk mengukur validasi dan akurasi pengambilan sampel harus 10 persen dari jumlah populasi.


Jadi kalau jumlah populasi yang di mutasi kemarin itu sebanyak 196 pegawai,  maka kecuali yang bermasalah untuk puluhan baru relevan dijadikan sebuah alasan untuk dikatakan tidak baik. Tapi kalau hanya satu atau dua orang yang kesalahan pengetikan, maka bisa saja itu adalah human eror. Kami tidak membela diri,  tapi hanya klarifikasi. Makanya kami minta maaf,,"pungkasnya.(Udin Yaddi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)