BOYOLALI, suarakpk.com – Dalam rangka Hari Ulang Tahun ke 12, kemarin kamis (18/8/2022), Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunitas Peduli Nasib Buruh (Forkompenab) menggelar Gelar Wayang Kulit Reliji di Dukuh Melambong, desa Ngadirejo, Kabupaten Boyolali.
Wayang kulit reliji, yang mengangkat lakon Brotoseno Nompo Ilmu Kasampurnan oleh ki Dalang H. Drs Mulyono tersbeut, dikemas dan diiringi oleh beberapa kesenian, antara lain Topeng Ireng, Tari Srangenan, campursari dan dangdut dari OM Aladin Salatiga sekaligus sebagai perayaan HUT RI ke 77.
Nampak hadir juga, tamu undangan diantaranya, Ketua DPW Forkompenab, Ketua Umum Geram, Lembaga LCKI, Lembaga Lidik Krimsus RI, Gerakan Jalan Lurus (GJL), Tokoh masyarakat, Perangkat Desa Ngadirojo, dan bintang tamu Rima Kusuma.
Sebelum pagelaran wayang kulit dimulai, Ki dalang Drs. Mulyono menyerahkan secara simbolis tokoh wayang Brotoseno kepada Ketua Umum Forkompenab, Amin Rohimin.
Dituturkan Ki dalang Drs. Mulyono, bahwa tokoh Brotoseno merupakan salah satu dari Pandawa Lima yang ke dua, adik dari Yudistira.
“Brotoseno sebagai simbol tokoh yang polos, tak pernah berbasa-basi, kuat dalam prinsip, pantang menyerah sepanjang menurutnya itu benar,” tuturnya.
Usai menerima tokoh wayang, dan mendengarkan penjelasannya, Ketua Umum Forkompenab, Amin Rohimin, spontan memekikan kata Merdeka, NKRI harga mati. Dan dilanjutkan dengan meyayikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
“Pekik kemerdekaan ini akan terus bergelora, menghiasi arena pementasan wayang kulit Reliji,” ujarnya.
Dikatakan, Rohimin, bahwa, dalam momen HUT RI ke 77, dirinya mengajak untuk mengisi dengan kegiatan- kegiatan yang menghadirkan prestasi dan menghasilkan dampak positif bagi masyarakat.
“Karena, tidak ada situasi yang sangat sempurna, jadi kalau kita belum sempurna, mari kita sempurnakan dan kita syukuri nikmat berbangsa dan bernegara ini, karena HUT RI yang 77 adalah hari yang paling istimewa bagi seluruh warga masyarakat Indonesia,” pungkasnya. (Endar/Wawan/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar