Batu Bara,suarakpk.com - Tujuan orientasi ini untuk meningkatkan pengetahuan dan ketarampilan TPK dalam melaksanaan pendampingan kepada keluarga beresiko Stunting, dan para tim pendamping keluarga ini memiliki arti yang penting dan strategis.
Penting dalam artian, kegiatan ini akan menambah wawasan dan kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK) , sehingga dapat melakukan pendampingan terhadap Calon Pengantin untuk mengurangi resiko stunting. Strategis dalam artian, program penanganan stunting ini merupakan salah satu program prioritas Nasional dalam rangka mempersiapkan generasi emas.
Hal ini disampaikan Bupati Batu Bara Ir. Zahir, M. AP melalui Kepala Dinas Kesehatan P2KB drg. Wahid Khusyairi, MM kepada Pendamping Keluarga (TPK) pada pelaksanaaan orientasi percepatan penanganan Stunting di Kabupaten Batu Bara.
Kegiatan ini diikuti 299 Tim yang terdiri dari 888 orang yang dimulai pada 23 s/d 31 Agustus 2022.
Wahid juga menjelaskan, Tim Pendamping Keluarga ini adalah sekelompok tenaga yang terdiri dari Bidan, Kader PKK dan Kader KB yang melaksanakan pendampingan kepada calon Pengantin/Calon Pasangan Usia Subur dan keluarga yang beresiko Stunting.
Tugasnya meliputi penyuluhan, pasilitas pelayanan, rujukan, dan fasilitas penerima program Bantuan Sosial serta Surveilans untuk mendeteksi dini Faktor Resiko Stunting.
Sebagai bentuk upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan secara berkesinambungan bagi Tim Pendamping Keluarga, maka perlunya untuk dilaksanakan Orientasi Tim Pendamping Keluarga ini.
" TPK ini sendiri, merupakan aktor penting untuk menyelesaikan masalah stunting,” sebutnya.
Untuk wilayah kerjanya sendiri, TPK ini dikerahkan di seluruh Daerah di Kabupaten Batu Bara untuk menekan angka Stunting menjadi 14% hingga di tahun 2024 mendatang.
Sasaran utama TPK adalah para calon-calon pengantin, ibu hamil dan ibu pasca persalinan, ibu menyusui, dan anak berusia 0-59 bulan.
“Nantinya, TPK ini mendeteksi dini faktor risiko stunting baik sensitif maupun spesifik berdasar data yang dia miliki, melakukan pendampingan dan survei, memfaslitasi terhadap apapun pelayanan rujukan serta pendampingan bantuan sosial lainnya,” pungkas drg Wahid.
(Amy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar