Pemerintah Desa Gondel Blora Ajak Warga Kelola Sampah Dengan Baik. - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Inalum


 



 

Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

08 Juli 2022

Pemerintah Desa Gondel Blora Ajak Warga Kelola Sampah Dengan Baik.


BLORA, suarakpk.com – Pemerintah Desa Gondel Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora mengajak warganya untuk mengelola sampah rumah tangga agar bernilai ekonomis. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih.


Kepala desa Gondel  Suko Hadiwiyono, mengajak  semua warganya agar tidak membuang sampah sembarangan. Justru dirinya meminta warganya untuk mengumpulkan dan memilah sampah berdasarkan jenisnya.


“Masyarakat kami beri edukasi memilah sampah bagian organik dan an organik. Sementara sampah rumah tangga itu dikumpulkan, nanti tiga sampai seminggu sekali kita ambil. Kita bawa ke TPS (tempat penampungan sementara) untuk kita jadikan pupuk organik." 


"Kemudian yang anorganik kita pilah menjadi empat jenis sampah, botol plastik, gelas plastik, kemudian plastik ringan seperti kresek, kemudian pecahan kaca dan pempes dan pembalut wanita kita jadikan satu tempat tersendiri."


" Jadi hari ini kami adakan penyuluhan secara bertahap kepada warganyq di setiap dukuh,” jelasnya  kepada media suarakpk ,usai memberikan penyuluhan Bank Sampah Migunani," Jelas Kepala Desa Gondel, Rabu (06/07/2022).


Suko hadiwiyono menjelaskan, bank sampah Migunani sudah terbentuk sejak Oktober 2021 lalu. Namun, baru saat ini pihaknya fokus untuk mengelolanya.


“Sebetulnya, Bank Sampah Migunani sudah lama kami rilis pada bulan Oktober 2021 lalu, waktu itu kegiatannya belum fokus. Baru sekarang kita fokus, kami adakan penyuluhan secara bertahap kepada warga. Sambil kita lihat respon masyarakat Desa Gondel,” jelasnya.


Dalam edukasi tersebut, masyarakat diajari untuk memilah antara sampah organik dan anorganik. Dari hasil pemilahan dan pengumpulan sampah tersebut, nantinya akan ada imbal balik atau feedback/saling menguntungkan  bagi masyarakat.


“Kita jelaskan kepada warga, ternyata di balik barang yang tidak berharga itu membawa nilai ekonomi yang cukup baik jika dikelola dengan baik dan benar. Feedback ke masyarakat nanti akan kita buatkan list harga, seperti botol plastik dan sebagainya nanti berapa harganya per 1 kg, Karena tujuannya bank sampah ini untuk dikumpulkan dulu hasilnya . Uangnya kalau langsung dikasihkan nilainya terlalu kecil, tapi kalau dikumpulkan dulu setahun bakal tidak menyangka bahwa sampah yang biasanya saya bakar bisa menghasilkan uang yang bisa buat beli cincin dan sebagainya,” ujar Suko.


Dalam pengelolaan sampah, desa Gondel menggandeng komunitas Indonesia Menuju Hijau.


“Kita ada pegiat sampah asal Sidoarjo. Maka kita mulai dari sampah di sekeliling kita. Jadi, sampah tidak boleh dibakar, tidak boleh dibuang sembarangan apalagi dibuang di sungai. Kita ingin bumi  Indonesia semakin hijau dan lestari,subur,semakin bagus kualitas lingkungannya menjadi lebih baik,” jelas Suko.


Sedang Antonio Louis, pegiat sampah dari komunitas Indonesia Menuju Hijau menyampaikan bahwa sampah yang dikelolanya akan dijadikan pupuk organik.


“Bank Sampah yang kami tawarkan ini berbeda dengan bank Sampah lainnya. Kalau bank Sampah yang lain itu mengambil sampah yang bernilai, tapi di tangan kami di Komunitas Indonesia Menuju Hijau ini kita membeli sampah, dalam arti kita ambil organik dan anorganiknya. Masyarakat kami ajarkan pemilahannya, sampah organik dan anorganik sendiri-sendiri. 


"Sehingga kami mengambil dua sampah (organik dan anorganik) untuk kami kelola semuanya. Sehingga sampah ini tidak langsung dibuang ke sungai, di sudut-sudut desa, dan sebagainya,” ungkapnya.


Selain di Desa Gondel, dirinya  bersama kawan-kawan juga melakukan kegiatan serupa di Bajo dan Wado. Ia menyontohkan, sampah pecahan kaca dihargai Rp 300 perkilo. Sedang untuk uangnya, masyarakat bisa mengambilnya kapan saja. 


“Sistemnya timbang bayar, nanti ada bendahara. Sehingga masyarakat bisa langsung ambil uangnya, bisa sebulan atau setahun sekali,” jelasnya.


Selain menjadikan lingkungan bersih dan sehat, melalui bank sampah ini diharapkan dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat setempat.


“Ini bisa menjadi lapangan pekerjaan ekonomi kreatif yang bisa menambah pemasukan warga. Sehingga sampah ini bermanfaat bagi warga desa, dan sampah organik akan kami bikin sebuah pupuk cair sama magot, untuk pakan ternak,” jelasnya.


( Dwi /red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)