BLORA, suarakpk.com - Keheningan siang yang tenang tiba tiba menjadi hiruk pikuk dan tegang setelah di ketahui sebuah rumah terbakar dengan hebatnya,kejadian rumah terbakar milik Ngasriyatun (61) di Rt 0,3 RW 01, desa Pulo kecamatan kedungtuban kabupaten Blora Hari Sabtu(09/07/2022 ) pukul 10.30 wib.
Kejadian ini menggemparkan warga desa Pulo karena suasana tenang tiba tiba menjadi ramai hiruk pikuk setelah diketahui adanya rumah warga terbakar warga yang melihat asap tebal dan api diatas rumah Ngasriyatun, saksi 1, Tasmi ( 60) RT 03 RW 01. Setelah melihat api membakar rumah berbahan kayu jati dirinya berteriak minta tolong ada rumah kebakar, teriakan Tasmi langsung didengar warga sekitarnya lalu datang saksi 2 Tasmidi (62)RT 03/RW 01,serta saksi 3, Rudi (23) yang ketiduran siang didalam rumah yang terbakar, dan warga mulai berdatangan untuk membantu memadamkan api dengan alat seadanya termasuk menebang pisang untuk menghambat api merambat ke rumah lain.
Warga berjibaku bersama memadamkan api yang membakar rumah dengan alat apa adanya sementara ada warga yang melaporkan TKP kebakaran ini ke pihak desa dan pihak Polsek dari laporan Ngadi Sutrisno (51) RT 05 RW 01 yang merupakan perangkat desa Pulo.
Setelah pihak Polsek menghubungi pihak DAMKAR Blora, Randublatung ,Cepu begitu ada laporan warga pihak Polsek Kedungtuban, beberapa personil langsung ke TKP untuk membantu warga dan petugas lainya yang ada untuk mengamankan TKP dan memadamkan api.
Warga sudah berusaha semaksimal berjibaku memadamkan api dan mengeluarkan barang barang yang ada di rumah sebisa mungkin yang bisa di selamatkan.
Karena api semakin membesar dan tidak dapat dikendalikan, api tersebut kemudian menjalar ke rumah milik SRIYADI yang berjarak hanya 1.5 meter, korban ke 2 sehingga api membakar rumahnya juga ludes terbakar.
Pukul 11.40 wib Damkar Satpol PP Randublatung tiba di lokasi kejadian, disusul mobil tangki air Satpol PP Cepu dan mobil Damkar Satpol PP Kabupaten Blora tiba di lokasi langsung menyemprotkan air untuk memadamkan api yang masih menyala dan pukul 12.30 Wib api baru berhasil dipadamkan seluruhnya,tetapi dari DAMKAR terus menyemprotkan air untuk proses pendinginan supaya tidak timbul api lagi.
Saat dikonfirmasi ke kapolsek Kedung Tuban IPTU Sujiharno memberikan keterangan kepada media suarakpk,
"Kerugian dari 2 TKP rumah warga yang terbakar mengalami kerugian materiil dari 2 KK (korban kebakaran ) berupa rumah jati 5 unit rumah NgasrIyatun, mengalami kerugian 2 rumah yang terbuat dari kayu jati, ukuran masing- masing 10 m x 12 m, bentuk bekuk lulang, beserta isinya terbakar habis, ditaksir korban mengalami kerugian ± 100 juta rupiah.
SRIYADI ,"kerugian 3 rumah yang terbuat dari kayu jati, ukuran masing-masing 10 m x 12 m, bentuk bekuk lulang beserta beberapa perabot terbakar habis, ditaksir korban mengalami kerugian ± 150 juta rupiah, jadi kerugian total diperkirakan ada Rp 250 juta lebih (dua ratus lima puluh juta rupiah).
Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, jelasnya
IPTU Sujiharno menghimbau kepada seluruh warga kedungtuban,
" untuk berhati hati bila akan meninggalkan rumah supaya berhati-hati terhadap instalasi listrik bila ada kabel yg usang /lecet dan tidak sesuai standard segera diganti dengan yang standar, Apabila meninggalkan rumah agar instalasi listrik (stop kontak) dicabut dan dimatikan serta cek kompor pastikan tidak dalam kondisi menyala regulator dilepas dari tabungnya," pintanya.
"Saat ini memasuki musim kemarau warga supaya waspada rawan akan kebakaran yang sering terjadi, kalau perlu mau meningkatkan rumah berpesan,nitip rumah ketetangga terdekat," pinta Sujiharno.
(Dwi/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar