KAB.SEMARANG, suarakpk.com -Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha, S.H., M.H, memimpin langsung rakor terkait penanganan penyakit hewan PMK di Gedung Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, belum lama ini Sabtu (18/6/22),
Hadir dalam rakor tersebut Camat Tengaran, Dewanto Leksono Widagdo, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Semarang, H.Zaenudin, Kapolsek Tengaran, AKP Sungkowo, S.H, Danramil 06 Tengaran,Lettu Akhmat Taufik, serta hadir pula Tim Gugus Tugas penanganan PMK se Kabupaten Semarang,
dalam sambutanya Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, menegaskan bahwa mengingat terjadinya kasus (PMK) di wilayah Kabupaten Semarang yang sudah meluas, yaitu dari 19 Kecamatan ada 17 Kecamatan yang sudah terkena (PMK), maka sangat perlu tindakan ekstra dari jajaran pemerintah serta pihak pihak terkait.
"Untuk Kabupaten Semarang kita harus gerak cepat dan ekstra, karena dari 19 kecamatan, sudah ada 17 yang terkontaminasi penyakit hewan PMK tersebut", ujar Ngesti.
Lebih lanjut Ngesti Nugraha juga memberikan arahan, khususnya terkait dengan gugus tugas yang ada di kecamatan untuk segera melakukan gerak cepat dalam upaya penanganan (PMK) yang ada di wilayahnya,
dan diharapkan ada dukungan dari anggaran BPBD Kabupaten serta dari Pemerintah Desa yang diambilkan dari anggaran Dana Desa(DD), yang masih ada anggaran sebesar 32 %, dari sisa untuk anggaran lainnya.
"Kami dari kabupaten akan mendukung melalui anggaran di BPBD kepada tim gugus tugas agar cepat menangani terkait penyakit PMK ini, untuk pemerintah desa juga bisa mendukung dengan sisa anggaran 32% dari jumlah anggaran DD lainnya", tambah Ngesti.
Ngesti juga menjelaskan jika selain dari DD 2022 ini, bisa juga menggunakan dana silva tahun sebelumnya atau bisa juga pakai PA Des, terkait penanganan PMK ini juga telah dibentuk unit reaksi cepat di setiap kecamatan, untuk mengawasi lalu lintas hewan di wilayah kecamatan tersebut.
Untuk Pasar Hewan sudah ditutup sampai 4 Juli 2022, namun yang tidak bisa terkontrol adalah lintas hewan yang tidak membawa surat keterangan kesehatan hewan (SKKH), dimana SKKH ini sangat penting untuk hewan yang akan dibawa ke RBH atau akan dijual untuk kegiatan kurban. untuk SKKH sendiri, Pemerintah Kabupaten Semarang telah menggratiskan untuk kegiatan jual beli di dalam lingkup kabupaten, namun jika untuk keluar maka ada tarif yang sudah ditentukan.
Secara simbolis Bupati Semarang Ngesti Nugraha, memberikan bantuan berupa obat-obatan dan disinfektan kepada 17 Kecamatan, harapanya nanti bisa di kordinasikan dengan BPP atau UPTD Keswan setempat, agar segera didistribusikan untuk membantu peternak yang hewanya terpapar PMK, Ngesti juga memberikan pesan jika nanti saat Idul Adha, masyarakat lebih selektif dan benar benar memastikan hewan yang dibelinya dalam kondisi sehat.
Dalam kesempatan yang berbeda, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Semarang, H, Zaenudin, saat ditemui di kediamannya menuturkan untuk bantuan dari Pemerintah Daerah juga memberikan alat untuk merebus sapi kepada tempat pemotongan hewan yang ada di kabupaten Semarang, hal tersebut guna mengantisipasi menularnya virus, jika sapi sudah disembelih, maka bagian bagian yang diduga terkena penyakit agar direbus dahulu, sehingga aman untuk dikonsumsi.
Pemerintah Kabupaten juga menganggarkan untuk antisipasi hewan yang belum tertular, dan yang sudah tertular ada vaksin gratis, sedangkan untuk tingkat kecamatan sudah ditangani Dinas Keswan jika ada laporan terkait hewan yang tertular PMK, pemerintah juga mencegah adanya oknum yang memanfaatkan situasi ini demi keuntungan pribadi.
Dan untuk penyembelihan hewan qurban nanti, Pemerintah Kecamatan juga Pemerintah Desa akan memberikan edukasi terkait cara pemotongan hewan yang betul dan baik, serta akan memberikan bekal dalam persiapan tempat untuk pemotongan hewan qurban tersebut.
Diakhir keterangannya Zaenudin berharap agar virus PMK ini, segera terselesaikan dengan penanganan yang baik serta mencari solusi untuk menghentikan kasus ini, tentunya Dinas Peternakan dan Keswan selalu berkordinasi dengan Pemerintah Daerah, mudah-mudahan ini tidak berlanjut karena jika sampai berlanjut kasihan petani atau warga masyarakat, pungkasnya. (Mujib/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar