KGPAA Mangku Alam II Napak Tilas Di Makam Pendiri Setia Hati Madiun

MADIUN, suarakpk.com – Dalam rangka Napak tilas perjalanan leluhur, kemarin Selasa (7/6/2022), Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangku Alam II dengan didampingi Sentono Praja Mangkualaman mengadakan ziarah ke makam pendiri aliran pencak silat Setia Hati, Ki Ngabehi Soerodiwirdjo.

Nampak mengikuti perjalanan KGPAA Mangku Alam II antara lain, Kangjeng Pangeran Panji Atmojo Purwokusumo, Kangjeng Raden Tumenggung Aryo Singo Nagoro, Raden Mas Herjuno, Kangjeng Raden Nganten Aniktrian Widyaning, Raden Tumenggung Trian Widyatmoko serta para prajurit Legiun Singoyudo.

Rombongan KGPAA Mangku Alam II disambut serta diantar secara langsung oleh dua pengesuh atau sesepuh setia hati panti Bapak Ismadi dan Bapak Bambang serta diikuti pula beberapa anggota Setia Hati Panti Madiun.

Dituturkan KGPAA Mangku Alam II, bahwa perjalanan tersebut dulu pernah dilakukan oleh Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam VIII Al-Haj di Setia Hati Madiun.

"Kedatangan kita ke sini untuk berziarah dan Napak tilas perjalanan leluhur kami, dimana eyang suro ini adalah saudara tua setia hati dari kakek kami Pakualam VIII," tuturnya.

KGPAA Mangku Alam II mengajak para rombongan, untuk bersama bisa meneladani sosok Ki Ngabehi Soerodiwirjo sebagai leluhur yang telah banyak memberi wawasan keilmuan terkhusus ajaran Setia Hati.

"Mari bersama kita belajar dan meneladani sosok beliau ini, dimana ajaran setia hati ini ,tidak hanya ilmu beladiri atau pencak silat semata, tapi di sini banyak ajaran luhur kerohanian yang bisa kita teladani," ajak KGPAA Mangku Alam II.

Sementara, Pengesuh Setia Hati Panti yang diwakili, Basuki Wismo Wiyono memberikan apresiasi yang mendalam atas kunjungan dan ziarah KGPAA Mangku Alam II ke makam pendiri pencak silat Setia Hati tersebut.

"Kami ucapkan terimakasih dan selamat datang di Madiun untuk berziarah ke makam Ki Ngabehi Soerodiwirjo," ujarnya.

Pantauan di lapangan, KGPAA Mangku Alam II bersama rombongan, mengawali kegiatan ziarah dengan do'a yang dipimpin oleh Ulama dari Kota Ponorogo, Kiyai Khamim, dan dilanjutkan dengan tabur bunga mawar dan melati, tanpa diberi wewangian, sebagai salah satu tradisi adat ketika tabur bunga atau ziarah di makam tokoh Setia Hati tersebut. (red)