BANTUL, suarakpk.com – Konsumen Warung Sate Bu Jazim 3 yang terletak di Jalan Imogiri Timur tepatnya depan SPBU Jati mengeluhkan adanya dugaan daging kadarluwarsa yang disajikan berbentuk tongseng dan tengkleng serta gulai.
Sebagaimana dituturkan Ar (50), warga Kapanewon Dlingo, dirinya mengaku pada Selasa (03/05/2022), usai menjemput adiknya di Satasiun Tugu Yogya, mencoba menikmati kuliner Sate dan Tengkleng di Warung Sate Bu Jazim 3, dia langsung memesan menu Sate, Tongseng dan Tengkleng, namun ketika mau menyantap menu hidangan yang dipesan, Ar mencium bau yang kurang sedap, seperti bau daging kadaluwarsa atau tidak layak konsumsi, lantas ia mencicipi menu Tengkleng.
"Saat menu dihidangkan, saya mencium aroma yang kurang enak, seperti bau daging kadaluwarsa, dan ternyata benar, daging dalam tengkleng yang saya pesan sudah tidak layak konsumsi, kemudian saya memanggil pelayan untuk komplain," tuturnya.
Dikatakan Ar, bahwa saat dirinya protes kepada pelayan, justru ditanggapi dengan emosional hingga mengajak berkelahi.
"Setelah pelayan wanita datang dan mencicipi tengkleng, pertama tidak mengakui jika itu sudah tidak layak konsumsi, namun akhirnya berkilah jika daging yang di sajikan di ambil dari warung sate sebelah, setelah tidak bisa jawab lagi, pelayan wanita pergi dan datang pelayan pria, namun malah mengajak saya berantem," katanya.
Diakui Ar, bukan hanya dirinya yang mendapat daging kadaluwarsa, namun juga ada pembeli lain yang saat itu makan gulai juga mendapat daging kadaluwarsa.
"Tidak hanya menu tengkleng yang saya makan, yang kadaluwarsa, namun juga ada pembeli lain yang menyantap gulai, juga mendapat daging tidak layak konsumsi," ucapnya.
Walaupun mendapatkan daging tidak layak konsumsi dan tidak dimakannya serta pelayanan yang arogan, Ar tetap membayar menu sate dan tengkleng tersebut senilai Rp.150 ribu, kemudian Ar pergi dan menghubungi suarakpk.com untuk menginformasikan terkait kejadian yang dialaminya tersebut.
Mendapat informasi tersebut, suarakpk.com dihari yang sama, mencoba mengkonfirmasi pemilik Warung Sate Bu Jazim 3, namun pemilik warung sedang pergi, dan hanya bertemu dengan pelayan pria.
Saat dikonfirmasi, pelayan pria yang enggan disebutkan namanya, mengaku salah dan minta maaf, dia berjanji akan menyampaikan kepada pemilik warung.
"Saya minta maaf dengan kejadian tadi, tapi ini kalau mau ketemu juragane belum bisa, karena baru pergi, bapak ninggal nomor telpon aja, biar nanti tak sampaikan ke juragane," ujarnya.
Namun setelah di tunggu 2 hari tidak juga ada konfirmasi lanjut dari pemilik warung, bahkan suarakpk.com kembali mencoba 2 kali konfirmasi melalui sambungan telepon WhasApp kepada pelayan warung, namun tidak ada tanggapan sama sekali.
Untuk menjadi perhatian bersama, penyajian daging yang sudah tidak layak konsumsi di salah satu warung sate tersebut, sangat disayangkan oleh warga masyarakat Bantul, selain dapat membahayakan kesehatan, hal tersebut juga bisa menjadikan citra buruk bagi para pengusaha warung sate lainnya yang ada di Bantul. (Tim/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar