Menguak Dugaan Portitusi Berkedok 'Spa dan Massage di Grand Artos Hotel dan Convention Magelang Dengan Tarif Rp.1,5 Juta - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


HUT Pancasila


 

HUT SUARAKPK Ke 15


 

Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

Idul Fitri


 

19 Februari 2022

Menguak Dugaan Portitusi Berkedok 'Spa dan Massage di Grand Artos Hotel dan Convention Magelang Dengan Tarif Rp.1,5 Juta

MAGELANG, suarakpk.com – Dugaan adanya praktek prostitusi terselubung yang berdalih 'spa dan massage di Grand Artos Hotel dan Convention Magelang, menemukan titik terang. Pasalnya berawal dari informasi yang didapatkan team investigator media suarakpk.com, yang ditindaklanjuti, Selasa (08/02/22), dengan melakukan investigasi guna memastikan adanya praktek esek-esek terselubung dalam 'spa dan massage, yang diduga difasilitasi oleh Grand Artos Hotel & Convention Magelang, dengan menyamar sebagai tamu, agar lebih mudah dan leluasa dalam menggali informasi kepada terapis, terkait dengan praktek esek-esek ditempat itu.

Untuk diketahui, sebelum masuk ruangan spa dan massage, team sebelumnya menanyakan paket massage ke penerima tamu dan kasir di tempat itu, yang kemudian diberikan brosur untuk dapat memilih paket dan tarif serta lamanya waktu yang ditawarkan dengan discount 20% diwaktu tertentu.

Kemudian team masuk ruangan spa dan massage lalu ditemui oleh terapis berinisial (WT) yang menerangkan beberapa hal termasuk fasilitas yang diberikan kepada tamu.

Terapis (WT) mengatakan dengan nada mesra penuh rayuan, bahwa untuk terapis di 'spa dan massage di Grand Artos Hotel dan Convention Magelang, sementara ada 5 orang, tapi saat itu yang ready ada 2 orang, kemudian yang 3 orang malam, ia menerangkan, bahwa semuanya bisa digunakan dan bisa dilakukan di kamar ruangan terapis.

"tidak ambil paket komplit saja mas? biayanya hanya Rp.1,5jt sudah komplit lho, sudah meliputi body message, massage vitalitas dan plus sangkarnya, biasanyakan burung kan masuk disangkarnya mas," rayunya.

WT menuturkan, jika diajak check in di luar Grand Artos tidak berkenan, karena takut dan mencari aman.

"Di tempat ruangan spa ini saja mas," tuturnya dengan nada genit.

Dalam obrolan team dengan terapis, WT mengaku bahwa dirinya berasal dari kota Solo, dan sudah bekerja di Spa dan massage yang ada di Grand Artos selama 3 Tahun, sebelumnya ia bekerja dan belajar massage di Batu Malang.

"Di spa ini, saya tidak digaji mas, hanya dapat fee dari setiap kali memijat dan mengandalkan tips dari tamu saja, makanya masnya ambil paket yang 1,5 jam, yang sesuai di brosurkan ada discount 20%, jadi Rp 240rb, jika ambil paket komplit ya Rp.1,5jt, sudah dapat body message, massage vitalitas, plus ML, itu sudah include yang waktunya 1,5 jam lamanya," urainya.

Sementara, usai mendapatkan informasi detail secara langsung dari terapis, team, Kamis (10/02/22) mengkonfirmasi secara langsung, General Manager di Grand Artos Hotel & Convention Magelang, Ilus. Dirinya mengatakan, bahwa spa itu kalau di hotel ada tiga tipe, yang pertama hotel itu berdiri sendiri, di mana hotel tersebut menyiapkan ruangan terapis dan lain sebagainya, kemudian yang kedua yakni hotel yang bekerjasama dengan spa dari luar, yang dalam hal ini dengan bentuk profit sharing, yang tentunya pihak hotel juga selektif dalam menentukan dan menjalin kerjasama yakni dengan melihat spa tersebut bagus apa tidak Namanya.

“Dan yang ketiga, hotel hanya menyiapkan ruangan saja, yang nantinya diolah 100% oleh orang lain,” katanya.

Terkait adanya dugaan praktek esek-esek, Ilus membantah, dirinya berdalih, bahwa pihak Grand Artos Hotel tidak memfasilitasi prostitusi berkedok spa dan massage.

"Saya mengerti bahwa wartawan tugasnya mencari tahu, semakin dibumbu semakin sensasi, tapi harus ada batas-batas kode etik, dengan media suarakpk, kita memang belum pernah berhubungan, karena kita menjurusnya kepada media yang tourism untuk pariwisata, jika ada suara-suara seperti itu saya juga heran, dan jika ada bukti kita minta pembuktian,” dalihnya dengan nada cetus.

Diungkapkan Ilus, bahwa terkait investigasi, itu kan harus muncul case dulu dan jika melakukan investigasi harus ada tim dan biro petinggi.

“Tidak bisa, bapak langsung masuk dan saya sampaikan, bahwasanya tidak mungkin kami sebesar ini melakukan bisnis seperti itu, nama besarnya terlalu kecil untuk hal semacam itu, kita kerjasama dengan pihak lain juga dibatasi dengan SOP,” ungkapnya dengan nada geram.

Ilus menambahkan, bahwa dirinya tidak menerima langsung diwawancari team suarakpk.com, terkait dugaan praktek esek-esek di 'spa dan massage.

“Harusnya Bapak sebagai individu dan complain kepada kami, tidak terus langsung mewawancarai. Sama di sini kami, ketika ada yang memesan suatu contoh pesan sop buntut, kita memberitahu waktunya 15 menit, jadinya 20 menit, mereka akan complain, karena kita tidak pada posisi yang harus disorot, karena kita privat company, ada prosedur-prosedur sebelum bapak masuk ke situ dan menginterview langsung kepada spa kita,” imbuhnya dengan nada kesal.

Lebih lanjut, Ilus mengungkapkan, bahwa pihak hotel memberikan fasilitas spa dan massage untuk tamu hotel yang menginginkan spa dan massage di ruangan kamar hotel.

“Karena itu merupakan fasilitas dari hotel,” ungkapnya.

Menanggapi dugaan praktek esek-esek dengan kedok spa dan massage, salah satu tokoh agama Magelang, Gus Mad yang juga sebagai ketua Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK Kamikaze), belum lama ini, mengatakan, bahwa terkait prostitusi berbentuk apapun, tidak diperbolehkan, dari segi hukum, sudah jelas, bahwa prostitusi atau pelacuran menurut ajaran Islam hukumnya haram.

"Haram artinya tidak boleh dilakukan, dan sekiranya tetap dilakukan, maka ia akan mendapatkan sanksi hukum baik di dunia maupun di akhirat,” katanya.

Gus Mad, berharap, dengan memberikan tindakan preventif, yakni memperingatkan secara baik-baik, dan jika memang harus diberitakan, hal ini juga dalam upaya pembinaan.

“Agar ke depannya tidak melakukan dan melaksanakan praktek prostitusi berkedok apapun dan menjadi tanggungjawab kita bersama, turut mengharumkan Kota Magelang dengan hal yang positif dan dengan citra yang baik," pungkasnya.

Hingga berita ini ditayangkan, suarakpk.com belum berhasil mengkonfirmasi Kapolres Magelang dan Instansi terkait adanya dugaan praktek portitusi tersebut.

Tunggu investigasi selanjutnya team suarakpk.com. apakah dugaan praktek portitusi masih beroperasi atau sudah dihentikan oleh pihak managemen. (Team/Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)